Puluhan ribu warga Israel yang terjebak di luar negeri kemungkinan besar akan tetap terdampar dalam waktu lama, kata seorang pejabat penerbangan pada Sabtu, seiring konflik yang memanas antara negara mereka dan Iran.
Konflik tiba-tiba ini dimulai pada Jumat dengan serangan besar-besaran Israel terhadap Iran. Tehran menyebut tindakan ini sebagai deklarasi perang, dan kini kedua belah pihak saling bertukar serangan.
Bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum semua warga Israel bisa pulang, kata Shmuel Zakai, kepala otoritas penerbangan, kepada penyiar Israel Kan.
Israel akan melanjutkan penerbangan sipil secara bertahap, hati-hati, dan perlahan begitu kondisi memungkinkan, ujarnya. “Ini akan memakan waktu mingguan, bukan hari atau jam.”
Kan menyebut puluhan ribu orang terdampak. Saat ini tidak ada penerbangan masuk maupun keluar dari negaranya.
“Kita sedang perang, tidak mungkin mengumumkan ini sebelumnya,” lanjut Zakai, menurut laporan tersebut.
Warga berlindung saat sirene berbunyi selama serangan misil di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, di mana beberapa mobil dan bangunan hancur. Serangan ini bagian dari gempuran misil besar-besaran Iran pada 13 Juni, dilancarkan sebagai balasan atas serangan Israel terhadap pejabat militer senior dan situs strategis di Iran. Ilia Yefimovich/dpa