Presiden Jerman Serukan Hubungan Lebih Erat dengan Jepang di Tengah Tantangan Bersama

Yahoo menggunakan AI untuk merangkum intisari artikel ini. Artinya, informasi mungkin tidak selalu sesuai dengan isi artikel. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.

Rangkuman Utama

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Kamis menyatakan bahwa Jerman dan Jepang menghadapi tantangan serupa di tengah lanskap geopolitik yang berubah cepat. Hal ini disampaikannya sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Tokyo.

Steinmeier, yang sedang berkunjung selama tiga hari di Jepang, menyerukan kerja sama yang lebih erat. Ia menekankan bahwa keamanan dan kemakmuran di Asia Timur dan Eropa saling terkait erat.

"Banyak hal yang mengkhawatirkan di Jepang sama seperti di Jerman dan Eropa," ujar Presiden Jerman tersebut, menyebut perang Rusia terhadap Ukraina dan upaya Korea Utara mengembangkan senjata nuklir sebagai contoh.

"Karena itu, baik dan tepat bagi kita untuk semakin mendekat, terutama di masa yang kita anggap sulit."

Proses ini, menurut Steinmeier, sudah berjalan, dengan konsultasi pemerintah Jerman-Jepang pertama kali digelar pada 2023. Selain itu, Kementerian Pertahanan kedua negara telah menyepakati kerja sama logistik untuk angkatan bersenjata mereka.

Steinmeier juga mencatat bahwa Jepang akan hadir dalam KTT NATO di Den Haag pekan depan, di mana pemimpin 32 negara anggota aliansi pertahanan Barat akan berkumpul untuk membahas peningkatan anggaran militer.

"Kita semakin dekat. Kita punya keprihatinan yang sama. Itulah mengapa baik bahwa kita bekerja sama lebih lanjut dan bahkan lebih erat dari sebelumnya," ujarnya.

Steinmeier tiba di Jepang pada Rabu dan telah bertemu dengan Kaisar Naruhito.

Beberapa kesalahan ketik atau gramatikal disengaja untuk menyerupai penutur C2.

MEMBACA  Inilah Selisih Gaji Pekerja dengan Kemampuan AI