Mantan ketua parlemen Liberia dan tiga anggota Dewan Perwakilan lainnya telah dibebaskan dari penjara setelah membayar jaminan sebesar £325.000 ($440.000).
Jonathan Fonati Koffa, Abu Kamara, Dixon Seboe, dan Jacob Debee didakwa atas dugaan keterlibatan dalam kebakaran gedung Capitol pada Desember lalu.
Keempatnya menghadapi sejumlah dakwaan, termasuk pembakaran, tindakan kriminal, percobaan pembunuhan, serta pelanggaran lain.
Kebakaran besar terjadi di gedung parlemen sehari setelah rencana untuk menggulingkan Koffa sebagai ketua memicu protes di ibukota Monrovia. Kerugian ditaksir mencapai $8,6 juta oleh polisi.
Pada Jumat, polisi Liberia menyatakan ada “keterkaitan yang kredibel” yang mengindikasikan Koffa “terlibat secara strategis” dalam insiden ini. Koffa sebelumnya menyangkal segala keterkaitan dengan kebakaran tersebut.
Anggota parlemen Kamara, Seboe, dan Debee—yang semuanya berasal dari partai oposisi Kongres untuk Perubahan Demokratik (CDC)—ditahan bersama Koffa pada Jumat terkait kasus ini.
Mereka sempat menjalani penahanan semalam di markas kepolisian nasional sebelum dipindahkan ke Penjara Pusat Monrovia pada Sabtu, dan ditahan selama dua malam.
Perwakilan Priscilla Cooper juga didakwa, tetapi tidak ditahan karena kondisi kesehatannya yang buruk.
Pengadilan telah memberlakukan larangan bepergian bagi para tersangka hingga kasus ini diselesaikan.
Kebakaran pada 18 Desember tahun lalu menghanguskan seluruh ruang sidang gabungan legislatif negara Afrika Barat ini. Tidak ada orang di dalam gedung saat itu.
Sehari sebelumnya, protes memanas terjadi akibat rencana pemberhentian Koffa, dengan demonstran termasuk seorang asisten mantan Presiden George Weah ditangkap.
Beberapa individu, termasuk Koffa dan Perwakilan Frank Saah Foko, sempat diperiksa oleh polisi.
Foko, tokoh terkemuka di Dewan Perwakilan, diduga mengunggah video di Facebook dengan mengatakan: “Jika mereka ingin kita bakar ruang sidang, kita bakarlah.”
Dewan Perwakilan Liberia telah lama dilanda konflik kekuasaan.
Koffa terlibat kebuntuan politik dengan lawannya, puluhan anggota parlemen memilih untuk memakzulkannya Oktober lalu atas tuduhan pengelolaan buruk, korupsi, dan konflik kepentingan.
Meskipun upaya pemakzulan gagal meraih suara mayoritas dua pertiga, kelompok 47 anggota parlemen yang mendukung gerakan tersebut secara sepihak menunjuk ketua baru.
Bulan lalu, Koffa mengundurkan diri sebagai ketua setelah berbulan-bulan terjadi kebuntuan politik.
Mungkin Anda juga tertarik:
[Getty Images/BBC]
Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari Benua Afrika.
Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, Facebook di BBC Africa, atau Instagram di bbcafrica.
Podcast BBC Africa