Polisi Israel Tangkap Perempuan 61 Tahun dalam Aksi Protes Diduga ‘Hasut Kekerasan’

Seorang perempuan, yang namanya belum diungkap, merupakan seorang warga Israel utara yang meneriakkan slogan “dengan jiwa dan darah, kami tebus Gaza.”

Seorang perempuan berusia 61 tahun ditahan pada Sabtu atas tuduhan penghasutan untuk kekerasan selama unjuk rasa di Tel Aviv yang terjadi pada akhir pekan, menurut keterangan Polisi Israel.

Pesan-pesan semacam ini menjadi salah satu alasan mengapa, meskipun pihak berwenang yang kompeten telah menyetujui unjuk rasa tersebut secara hukum, Polisi Israel memerintahkan acara untuk dihentikan dan para peserta untuk membubarkan diri.

Pernyataan dari Departemen Polisi Tel Aviv juga menambahkan bahwa protes dihentikan karena kekhawatiran akan terganggunya ketertiban umum.

WARGA ISRAEL sekali lagi membanjiri jalanan dan alun-alun kota di seluruh negeri pada Minggu, seperti yang terlihat di Tel Aviv. Rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperluas ofensif IDF di Gaza telah menuai kecaman luas dari komunitas internasional dan keluarga sandera. (kredit: Amir Levy/Getty Images)

Para pengunjuk rasa yang mengadvokasi kesepakatan sandera segera mengadakan resepsi Shabbat di jalan raya utama Tel Aviv pada Jumat, memblokir kedua arah Ayalon dan membakar meja Shabbat dalam sebuah protes yang dramatis.

Polisi dengan cepat memadamkan api, dan para pengunjuk rasa pun bubar.

Menurut para pengorganisir, unjuk rasa ini dimaksudkan untuk mencegah pemerintah mengabaikan lagi peluang untuk sebuah kesepakatan.

Uri Sela berkontribusi untuk laporan ini.

MEMBACA  Setidaknya 11 orang, termasuk dua anak, tewas dalam badai tornado dan badai di AS | Berita Krisis Iklim