Yahoo menggunakan AI untuk membuat rangkuman artikel ini. Artinya, informasinya mungkin tidak selalu sesuai dengan isi artikel. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.
Inti Berita
IDF menegaskan bahwa prajurit yang terlibat bukan operator drone, dan tidak jelas bagaimana ketiganya bisa mengakses skuadron tanpa otorisasi yang tepat.
Tiga prajurit, termasuk satu perwira di Angkatan Udara Israel, diperiksa polisi Israel pada Selasa atas dugaan sabotase pesawat nirawak (RPA). Menurut sumber militer, tidak ada indikasi keterlibatan eksternal, dan mereka diduga bukan operator drone. Polisi militer membuka penyelidikan terhadap tersangka dan akan membawa mereka ke pengadilan militer untuk perpanjangan penahanan.
Pejabat senior IAF terkejut dengan tuduhan ini, karena unit tersebut terlibat dalam operasi di seluruh perang tujuh front Israel.
IAF menekankan bahwa mereka bukan operator drone, tapi belum jelas bagaimana mereka bisa masuk ke skuadron tanpa izin atau apa prosedur pengamanannya.
IDF Selidiki Insiden Ini
IDF enggan berkomentar soal motif prajurit, tapi sumber militer menyatakan bahwa kasus ini sedang diselidiki.
"Penyelidikan telah dibuka oleh polisi militer terkait dua prajurit dan satu perwira karier atas dugaan sabotase beberapa pesawat nirawak," kata IDF dalam pernyataannya.
"IDF sangat serius menangani insiden semacam ini, dan tidak ada dampak pada kesiapan operasional unit RPA."
(Kredit: IDF SPOKESMAN’S UNIT)
(Pesawat nirawak / dok. IDF SPOKESMAN’S UNIT)