Poland dan negara-negara Baltik memutuskan untuk menghentikan perjanjian ranjau darat dengan alasan ancaman Rusia | Berita

Kwartet yang berbatasan dengan Rusia mengusulkan untuk menarik diri dari perjanjian Ottawa, tapi menambahkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menggunakan ranjau darat.

Polandia dan negara-negara Baltik berencana untuk menarik diri dari konvensi internasional yang melarang penggunaan ranjau darat, dengan alasan ancaman militer potensial dari Rusia tetangga.

Menteri Pertahanan Polandia, Lituania, Latvia, dan Estonia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka “secara bulat merekomendasikan untuk menarik diri dari Konvensi Ottawa”.

Pernyataan tersebut berpendapat bahwa situasi keamanan di wilayah tersebut telah “memprihatinkan secara mendasar” sejak perjanjian tersebut diratifikasi pada tahun 1999 oleh lebih dari 160 negara, meskipun baik Rusia maupun Amerika Serikat tidak bergabung.

“Ancaman militer terhadap negara-negara anggota NATO yang berbatasan dengan Rusia dan Belarus telah meningkat secara signifikan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Polandia bergabung dengan aliansi militer Barat pada tahun yang sama dengan ratifikasi perjanjian tersebut. Negara-negara Baltik menjadi anggota NATO pada tahun 2004.

“Dengan keputusan ini, kami mengirimkan pesan yang jelas: Negara kami siap dan dapat menggunakan setiap langkah yang diperlukan untuk mempertahankan wilayah dan kebebasan kami,” lanjut pernyataan tersebut.

Negara-negara Baltik, sebelumnya bagian dari Uni Soviet, telah berulang kali memperingatkan bahwa pendekatan yang tampak antara Rusia dan AS mengancam keamanan mereka, serta Ukraina.

Meskipun berniat untuk meninggalkan perjanjian Ottawa, menteri pertahanan menyatakan bahwa mereka akan tetap berkomitmen pada hukum kemanusiaan, termasuk perlindungan warga sipil selama konflik bersenjata.

Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur mengatakan: “Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk mengembangkan, menyimpan, atau menggunakan ranjau darat yang sebelumnya dilarang.”

“Estonia dan sekutu regional kami tetap berkomitmen untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan perlindungan warga sipil, bahkan setelah menarik diri dari Konvensi Ottawa,” tambahnya.

MEMBACA  Penawaran Headphone Terbaik Setelah Prime Day: Diskon Sisa Amazon untuk AirPods, Beats, dan Lainnya

Dalam laporan yang dirilis tahun lalu, pengawas internasional Landmine Monitor mengatakan ranjau darat masih aktif digunakan pada tahun 2023 dan 2024 oleh Rusia, Myanmar, Iran, dan Korea Utara.

Tinggalkan komentar