Petugas polisi Inggris mengakui bersalah atas tuduhan terorisme karena menunjukkan dukungan untuk Hamas di WhatsApp.

LONDON (AP) — Seorang petugas polisi Inggris mengaku bersalah pada hari Kamis atas tuduhan teror karena menunjukkan dukungan di media sosial untuk Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris dan dilarang di Inggris.

Petugas polisi West Yorkshire, Mohammed Adil, mengakui membagikan dua gambar di WhatsApp yang mendukung kelompok tersebut tiga minggu setelah Hamas dan gerilyawan Palestina lainnya menyerbu Israel pada 7 Oktober dan membunuh sekitar 1.200 orang serta merebut sekitar 250 sandera.

Adil, 26 tahun, mengaku bersalah di Pengadilan Magistrat Westminster atas dua tuduhan memublikasikan gambar yang mendukung organisasi yang dilarang berdasarkan Undang-Undang Terorisme.

Dalam pesan yang dibagikan di cerita WhatsApp dengan hampir 1.100 kontak, Adil memposting gambar seorang pejuang yang mengenakan ikat kepala Hamas, kata jaksa Bridget Fitzpatrick.

“Hari ini adalah saat bagi rakyat Palestina untuk bangkit, menetapkan jalur mereka dengan benar, dan mendirikan negara Palestina merdeka,” tulis posting pada 31 Oktober, yang tampaknya mengutip pemimpin sayap militer Hamas.

Posting kedua pada 4 November katanya mengutip juru bicara militer Hamas.

Dua petugas polisi lain yang khawatir dengan gambar-gambar tersebut melaporkan Adil kepada atasan, kata Fitzpatrick. Dia ditangkap pada bulan November dan telah dihentikan dari tugas.

“Saya menerima bahwa pada saat terjadinya pelanggaran Anda adalah orang yang berkelakuan baik,” kata Ketua Majelis Paul Goldspring kepada Adil, meskipun dia mengatakan dia dapat menjatuhkan hukuman penjara saat dia dijatuhi hukuman pada 4 Juni.

Adil dibebaskan dengan jaminan.

MEMBACA  Menteri berusaha untuk memperkuat kerjasama ekonomi Indonesia-Vietnam