Petro Mengusulkan Perlindungan untuk Pecundang Pemilihan Venezuela

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, yang bertindak sebagai mediator dalam krisis politik Venezuela, mengusulkan pakta demokratis antara pemerintahan Nicolas Maduro dan oposisi untuk memastikan bahwa pihak yang kalah dalam pemilihan presiden mendatang terlindungi dari segala jenis persekusi politik. Usulan ini sedang dipertimbangkan oleh Maduro dan oposisi, ujar Petro pada Rabu dalam konferensi pers bersama dengan Luiz Inacio Lula da Silva dari Brasil yang sedang mengunjungi Bogota. Usulan ini melibatkan penyelenggaraan plebisit bersamaan dengan pemungutan suara 28 Juli untuk mendapatkan dukungan rakyat untuk pakta tersebut, tambahnya. “Ini adalah pakta demokratis untuk menjamin kepada siapapun yang kalah keamanan hidup mereka, hak politik mereka,” ujarnya. Presiden Kolombia yang berhaluan kiri melakukan perjalanan ke Caracas awal bulan ini untuk membahas solusi terhadap krisis politik dengan Maduro, yang telah menghalangi beberapa calon potensial, termasuk pemenang dari pemilihan oposisi, untuk ikut dalam pemilihan. Dia juga bertemu dengan Manuel Rosales, salah satu lawan yang diizinkan untuk mendaftar dalam pemungutan suara. Petro juga menyampaikan proposal tersebut kepada Lula selama pertemuan mereka, ujarnya. Lula tidak memberikan komentar tentang gagasan tersebut selama konferensi pers, namun setuju dengan usulan tersebut dan menandatangani pernyataan bersama yang “mendorong pemerintah dan sektor oposisi (Venezuela) untuk mempertimbangkan kemungkinan mencapai kesepakatan untuk jaminan demokratis yang dapat disetujui dalam surat suara.” (Diperbarui dengan pernyataan bersama dari Petro dan Lula mulai dari paragraf keempat.) ©2024 Bloomberg L.P.

MEMBACA  China akan merevisi undang-undang statistik untuk melawan penipuan data