Petani Polandia memblokir jalan raya utama menuju Jerman pada hari Senin, melanjutkan protes mereka terhadap regulasi UE dan impor gandum Ukraina yang “tidak terkontrol” ke hari kedua.
Para petani memulai blokade mereka pada hari Minggu, memarkir traktor mereka di jalan raya A2 dekat Slubice di Polandia barat, dekat perbatasan dengan Jerman.
“Kami petani dari Polandia berada di sini karena kami tidak lagi menerima regulasi Kesepakatan Hijau UE,” kata Christopher Janicki kepada AFP di protes tersebut.
“Kami juga tidak menerima impor gandum yang tidak terkontrol dari luar UE,” kata Janicki.
Petani di seluruh Eropa telah melakukan protes selama berminggu-minggu atas apa yang mereka sebut sebagai aturan lingkungan yang terlalu ketat, persaingan dari impor murah dari luar Uni Eropa, dan pendapatan rendah.
Demonstrasi di Polandia khususnya menanggapi aliran masuk gandum murah ke Polandia dari Ukraina, di mana ekspor melalui Laut Hitam telah terganggu oleh perang dengan Rusia.
“Petani di Polandia memiliki gudang penuh dan tidak bisa menyingkirkan barang-barang mereka” karena impor dengan harga lebih rendah, kata Janicki.
“Jika kami tidak bisa menjual gandum, kami tidak bisa menghasilkan uang, kami tidak bisa melanjutkan produksi.”
Para pengunjuk rasa juga mengatakan mereka menargetkan Kesepakatan Hijau UE untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, usaha yang mereka katakan memberikan beban yang tidak adil bagi petani.
“Kami berdiri solidaritas bukan hanya dengan para pengunjuk rasa dari Polandia, tetapi juga dengan para pengunjuk rasa dari Jerman, Prancis, Spanyol, dan setiap negara lain di mana protes berlangsung,” kata pengorganisir Dariusz Wrobel kepada AFP.
Protes di perbatasan Jerman, yang dimulai pukul 1:00 siang (1200 GMT) pada hari Minggu, dijadwalkan berakhir setelah 24 jam pada waktu yang sama pada hari Senin.
Para petani awalnya merencanakan blokade selama 25 hari tetapi menguranginya setelah berbicara dengan perwakilan lokal dan bisnis.
bur-sea/hmn/lth