Perjalanan dan Hospitaliti Memimpin Pergeseran India ke Kemasan Daur Ulang

Kebijakan India Mengizinkan Plastik Daur Ulang untuk Kemasan Makanan: Langkah Besar Menuju Ekonomi Sirkular

Keputusan India untuk mengizinkan penggunaan plastik daur ulang dalam aplikasi food-grade, yang diumumkan pada Hari Lingkungan Sedunia 2025, menandai perkembangan signifikan dalam perang melawan polusi plastik.

Perubahan kebijakan ini tidak hanya menunjukkan dukungan pemerintah terhadap ekonomi sirkular tetapi juga meningkatkan tanggung jawab industri pariwisata, hospitality, dan jasa makanan untuk menerapkan praktik berkelanjutan.

Dengan mengizinkan plastik daur ulang dalam penggunaan food-grade, Pemerintah India merespons seruan lama dari pakar lingkungan dan pemimpin industri. Keputusan ini memungkinkan material plastik—yang dikumpulkan, diproses, dan disertifikasi dengan benar—untuk digunakan kembali dalam kemasan dan layanan makanan, mengurangi ketergantungan pada plastik murni.

Langkah ini mendukung tujuan nasional yang lebih besar: transisi dari ekonomi linear ke sirkular. Meski kebijakan ini menetapkan standar baru, ujian sebenarnya terletak pada implementasi.

Infrastruktur pengumpulan dan daur ulang, pelabelan jelas, serta jaminan kualitas ketat akan menjadi kunci untuk memastikan kesehatan publik dan keamanan lingkungan tidak terganggu.

Industri pariwisata kini menghadapi pengawasan lebih ketat. Hotel, resort, dan maskapai penerbangan semakin diharapkan menyediakan opsi bebas plastik sebagai standar, bukan kemewahan.

Banyak bisnis telah memperkenalkan alternatif seperti tray kompos, toiletry station isi ulang, dan botol air yang dapat digunakan kembali.

Perusahaan seperti HungerBox, yang menyediakan makanan untuk tempat kerja besar di India, memberi contoh dengan menghilangkan plastik sekali pakai dari layanan mereka. Model operasional mereka memprioritaskan kemasan berkelanjutan, vendor bersertifikasi eco, dan alat digital yang mengurangi limbah di lingkungan food service.

Di operasi catering skala besar yang umum di industri hospitality dan pariwisata, perubahan sistematis seperti ini dapat sangat mengurangi jejak plastik.

MEMBACA  Renaissance Seni Afrika: Suara dari benua dan diaspora | Seni dan Budaya

Perusahaan investasi berfokus pada keberlanjutan, termasuk Green Frontier Capital, menyambut perubahan kebijakan ini sebagai sinyal untuk meningkatkan pendanaan bagi startup waste-tech dan eco-packaging. Strategi mereka mencerminkan keyakinan bahwa dukungan finansial harus mendukung tidak hanya pertumbuhan tetapi juga pemulihan lingkungan.

Perilaku konsumen juga berubah. Survei global oleh Booking.com menemukan 76% pelancong lebih memilih akomodasi dengan praktik keberlanjutan kuat, sementara hampir 70% lebih mungkin memilih bisnis yang menghindari plastik sekali pakai.

Tren ini memberi tekanan pada operator di seluruh rantai perjalanan—dari bandara, hotel, hingga perusahaan tur dan layanan in-flight—untuk merevolusi sistem kemasan mereka.

Meski perubahan kebijakan ini menandai kemajuan, para ahli mengingatkan bahwa dampak luas bergantung pada penegakan konsisten, transparansi rantai pasok, dan edukasi publik.

Standar sertifikasi jelas, sistem sorting dan daur ulang tepat, serta kampanye kesadaran massa diperlukan untuk membangun kepercayaan dan mencegah greenwashing.

Organisasi pariwisata dan hospitality perlu berkolaborasi dalam menetapkan benchmark dan praktik terbaik. Pemasok dan penyedia layanan harus menyelaraskan tujuan bersama untuk penggunaan ulang material dan pengurangan limbah.

Perubahan kebijakan plastik India memberi momen kejelasan langka bagi industri: beradaptasi sekarang, atau tertinggal dalam ekonomi di mana akuntabilitas lingkungan bukan lagi pilihan.

"Pariwisata & Hospitality Memimpin Transisi India ke Kemasan Daur Ulang" awalnya dibuat dan diterbitkan oleh Packaging Gateway, merek milik GlobalData.

Informasi di situs ini disertakan dengan itikad baik untuk tujuan informasi umum saja. Tidak dimaksudkan sebagai saran yang harus diandalkan, dan kami tidak memberikan representasi, jaminan, atau garansi—baik tersurat maupun tersirat—mengenai keakuratan atau kelengkapannya. Anda harus memperoleh saran profesional sebelum mengambil atau tidak mengambil tindakan berdasarkan konten di situs kami.

MEMBACA  Jurnalis Indonesia dan Malaysia didorong untuk memperkuat kerjasama