Perekonomian AS Tambah 139.000 Lapangan Kerja Saat Pertumbuhan Melambat | Berita Bisnis dan Ekonomi

Perusahaan di AS Memperlambat Perekrutan Meski Tambah 139.000 Lapangan Kerja di Mei

Meski menambahkan 139.000 lapangan kerja di Mei—angka yang cukup solid—pemberi kerja di Amerika Serikat memperlambat proses rekrutmen. Data dari Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Jumat lalu menunjukkan angka ini lebih tinggi dari prediksi 133.000, tetapi lebih rendah dibandingkan April yang mencapai 147.000. Data untuk Maret dan April juga direvisi turun cukup signifikan, yakni 95.000 pekerjaan.

Sektor kesehatan mencatat kenaikan tertinggi dengan tambahan 62.000 pekerjaan, disusul oleh sektor leisure dan hospitality yang menambah 48.000 lapangan kerja (30.000 di antaranya di layanan makanan). Layanan sosial juga mengalami peningkatan sekitar 16.000 pekerjaan, sementara pemerintah federal justru memangkas 22.000.

Industri seperti manufaktur, perdagangan besar, ritel, transportasi, dan pergudangan menunjukkan sedikit perubahan karena pengeluaran antisipasi tarif melambat. Tingkat pengangguran tetap stabil di 4,2%, sementara upah naik sedikit—rata-rata meningkat 15 sen atau 0,4%.

"Pasar kerja melambat secara bertahap. Pertumbuhan lapangan kerja bulanan mulai moderat, dan yang paling mencolok, angkanya terus direvisi lebih rendah—dan bukan dalam jumlah kecil. Setelah revisi, pertumbuhan lapangan kerja bulanan mendekati 100.000," kata Mark Zandi, ekonom utama Moody’s Analytics, kepada Al Jazeera. "Laporan ini menandakan pasar kerja dan ekonomi semakin rapuh seiring eskalasi dampak perang dagang global."

Laporan ADP yang dirilis Rabu lalu juga menunjukkan penurunan signifikan dalam payroll sektor privat—hanya 37.000 lapangan kerja yang ditambahkan, terendah dalam dua tahun. Berbeda dengan laporan Departemen Tenaga Kerja yang tertunda beberapa minggu, laporan ADP lebih real-time.

"Setelah awal tahun yang kuat, rekrutmen mulai kehilangan momentum," ujar Nela Richardson, ekonom utama ADP. Yang mencolok dari laporan ADP adalah beberapa industri justru mengalami kerugian bersih: manufaktur kehilangan 3.000 pekerjaan, sumber daya alam dan pertambangan berkurang 5.000. Kerugian di sektor produksi barang ini diimbangi oleh kenaikan 6.000 pekerjaan di konstruksi.

MEMBACA  Siapa Bassirou Diomaye Faye?

Kenaikan terbesar hanya terjadi di leisure dan hospitality (38.000), sektor yang dikenal upahnya rendah. Layanan keuangan menyusul dengan tambahan 18.000 pekerjaan. Namun, ini diimbangi penurunan di sektor pendidikan dan kesehatan (13.000 hilang) serta perdagangan, transportasi, dan utilitas (4.000 hilang).

Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja

Laporan JOLTS yang dirilis Selasa menunjukkan 7,4 juta lowongan kerja di April—naik 191.000 dari bulan sebelumnya. Namun, menurut Elise Gould dari Economic Policy Institute, lowongan tidak selalu berarti terisi.

"Ini mencerminkan kehati-hatian baik dari pemberi kerja maupun pekerja," kata Gould. Sementara lowongan di sektor seperti perdagangan dan transportasi meningkat, perekrutan justru menurun.

Beberapa perusahaan besar telah memberlakukan perlambatan rekrutmen. American Airlines dikabarkan membekukan perekrutan pramugari sejak April. Perusahaan finansial T. Rowe Price memperlambat hiring, sementara universitas seperti Johns Hopkins membekukan lowongan akibat melambatnya hibah riset.

Usaha kecil juga terkena dampak. Menurut Homebase, rekrutmen di usaha kecil turun 4,4% pada Mei dibanding tahun lalu. Gould menyarankan untuk memantau indikator kunci seperti pembangunan perumahan dan pesanan pabrik—yang menunjukkan potensi pemotongan lapangan kerja jika tren berlanjut.

"Data pemerintah (seperti laporan tenaga kerja dan JOLTS) butuh waktu lebih lama untuk mendeteksi masalah, sementara indikator lain bisa lebih cepat, meski lebih fluktuatif," jelas Gould.

Pembangunan perumahan turun 0,9% di April—ketiga kalinya berturut-turut—menandakan kehati-hatian konsumen dan pembangun. Sementara itu, pesanan barang pabrik AS anjlok 3,7% pada bulan yang sama, menurut Biro Sensus.