Oleh Lewis Jackson
SYDNEY (Reuters) – Israel belum memberikan penjelasan yang memuaskan terkait kematian tujuh pekerja bantuan minggu lalu, kata Perdana Menteri Anthony Albanese pada hari Senin saat Australia menunjuk mantan pejabat militer senior untuk mempelajari penyelidikan Israel terhadap insiden tersebut.
Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa para tentaranya secara tidak sengaja mengira mereka sedang menyerang para militan Hamas ketika serangan udara menewaskan sebagian besar kelompok staf World Central Kitchen yang terdiri dari warga internasional, termasuk warga Australia bernama “Zomi” Frankcom. Dua perwira telah dipecat dan yang lainnya diberi sanksi.
Albanese mengatakan penjelasan atas kematian tersebut tidak memadai. Mengingat hampir 200 pekerja bantuan telah tewas dalam konflik tersebut, Israel juga perlu memberikan informasi lebih lanjut tentang langkah apa yang akan dilakukannya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, tambahnya.
“Kami tidak merasa penjelasannya memuaskan hingga saat ini,” katanya dalam sebuah wawancara di penyiar negara ABC. “Kami membutuhkan pertanggungjawaban yang tepat, kami membutuhkan transparansi penuh tentang keadaan tersebut dan saya pikir itulah yang diharapkan oleh publik Australia.”
Albanese menolak untuk mengatakan tindakan apa yang akan dianggap memadai oleh Australia, atau apakah dia akan mempertimbangkan sanksi diplomatik jika Israel gagal memberikan informasi lebih lanjut.
Australia pada hari Senin menunjuk seorang mantan jenderal angkatan udara untuk mempelajari penyelidikan Israel dan memberi tahu Canberra apakah penyelidikan tersebut sudah mencukupi dan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan untuk menuntut pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan bulan lalu bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merusak posisi internasional negaranya dengan pendekatannya terhadap perang.
(Laporan oleh Lewis Jackson; penyuntingan oleh Miral Fahmy)