Perangkat peledak membunuh 2 orang di sebuah sekolah di ibu kota Nigeria, kata polisi

Sebuah bahan peledak improvisasi meledak di sebuah sekolah di pinggiran ibu kota Nigeria pada hari Senin, menewaskan dua orang yang sedang mengendalikan bom dan melukai dua orang lainnya, kata polisi.

IED diduga dibawa ke Sekolah Tsangagyar Sani Uthman Islamiyya di daerah Bwari Abuja oleh tiga pria yang berkunjung ke pemilik sekolah, kata juru bicara polisi Josephine Adeh dalam sebuah pernyataan.

“Sayangnya, dua pria tersebut meninggal dalam ledakan saat merusak bahan peledak improvisasi di serambi sekolah, sementara pria ketiga dan seorang pedagang perempuan mengalami luka parah,” kata Adeh.

Sisa-sisa perangkat tersebut memastikan bahwa itu adalah ledakan IED dan pemilik sekolah ditahan untuk ditanyai, kata juru bicara polisi. Polisi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Polisi tidak mengatakan siapa ketiga pria itu selain dari mereka yang berkunjung ke sekolah dari negara bagian Katsina di barat laut, salah satu negara bagian yang paling parah terkena kekerasan bersenjata di Nigeria bagian utara.

Ibu kota Nigeria Abuja dalam beberapa tahun terakhir menghadapi ancaman keamanan yang semakin meningkat dan serangan yang sering kali diatributkan oleh otoritas setempat kepada kelompok bersenjata dari negara-negara sekitarnya, kebanyakan dari mana mengalami kekerasan.

Nigeria bagian utara, di mana Abuja berada, telah mengalami ledakan serupa dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Juni tahun lalu ketika pelaku bom bunuh diri menargetkan pernikahan, pemakaman korban, dan rumah sakit yang merawat yang terluka.

Serangan yang terkoordinasi terjadi di negara bagian Borno, yang telah berjuang melawan perang sepuluh tahun melawan ekstremis yang meluncurkan pemberontakan yang telah meluas ke tetangga utara Nigeria Niger, Chad, dan Kamerun.

MEMBACA  Kementerian Kehakiman Biden belum mencapai kesepakatan dalam kasus pelanggaran polisi menurut Reuters