Pengadilan PBB Memerintahkan Israel untuk Memberikan Bantuan Lebih Banyak ke Jalur Gaza

Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk segera memperbolehkan pengiriman barang-barang kemanusiaan yang jauh lebih banyak ke Jalur Gaza.
Majelis tertinggi PBB di Den Haag memerintahkan pada hari Kamis bahwa lebih banyak perlintasan perbatasan harus dibuka untuk transportasi makanan dan bantuan medis.
Majelis tersebut merespons permintaan dari Afrika Selatan dalam proses genosida yang sedang berlangsung terhadap Israel.
Pada akhir Januari, mahkamah tersebut telah memerintahkan tindakan darurat dan memerintahkan Israel untuk melakukan segala yang mungkin untuk mencegah genosida di Jalur Gaza.
Mengingat situasi yang memburuk di zona perang dan ancaman kelaparan, Afrika Selatan meminta langkah-langkah tambahan. Mahkamah setuju dengan hal ini.
Keputusan Mahkamah Internasional bersifat mengikat.
Sejak keputusan tanggal 26 Januari, “kondisi hidup yang menghancurkan bagi warga Palestina di Jalur Gaza terus memburuk,” demikian bunyi keputusan tersebut.
Para hakim terutama menyebutkan kelaparan. Sekarang bukan hanya ada risiko kelaparan, tetapi kelaparan sudah dimulai, kata mereka.
Israel harus bekerja sama dengan PBB untuk memberikan bantuan, kata mereka. Para hakim juga memasukkan air, listrik, pakaian, dan tenda di antara pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Israel juga diperingatkan untuk memastikan bahwa unit militernya tidak melanggar hak-hak warga Palestina di Jalur Gaza. Hal ini juga termasuk mencegah pengiriman pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Perang Gaza dipicu oleh pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan lebih dari 1.200 kematian yang dilakukan oleh militan dari gerakan Palestina Hamas dan kelompok-kelompok Islam lainnya di Israel pada 7 Oktober.
Israel merespons dengan serangan udara besar-besaran dan serangan darat. Mengingat tingginya jumlah korban sipil dan situasi yang menghancurkan di Jalur Gaza, Israel semakin mendapat kritik dari dunia internasional.
Keluarga Palestina dapat dilihat di tenda-tenda darurat di Rafah, di tengah pertempuran antara Israel dan Hamas. Abed Rahim Khatib/dpa
Sebuah keluarga Palestina dapat dilihat di tenda darurat di Rafah, di tengah pertempuran antara Israel dan Hamas. Abed Rahim Khatib/dpa

MEMBACA  Jeremy Hunt berupaya meredam harapan Tory untuk pemotongan pajak Anggaran