Sebuah penembakan di klub malam di Ekuador menewaskan delapan orang dan melukai tiga lainnya, menurut polisi.
Otoritas dipanggil ke lokasi Santa Lucía dini hari Minggu, di mana mereka menemukan tujuh orang sudah meninggal setelah para penembak melepaskan tembakan. Orang ke delapan meninggal di rumah sakit.
Polisi mengatakan motif penembakan masih belum jelas.
Santa Lucía adalah kota kecil di provinsi pesisir Guayas, salah satu dari empat provinsi yang saat ini dalam keadaan darurat dalam upaya mengatasi kekerasan geng.
Di antara korban tewas adalah pemilik klub malam, yang merupakan saudara dari walikota Santa Lucía, Ubaldo Urquizo, menurut AFP dan media lokal.
Halaman Facebook pemerintah setempat menyampaikan belasungkawa kepada walikota atas kematian saudaranya, dengan menulis “kami turut berduka dengan penuh hormat dan solidaritas, mendoakan agar mereka mendapatkan kekuatan dan penghiburan di masa sulit ini.”
Penembakan ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan kekerasan di Guayas. Sembilan orang tewas ditembak di sebuah gedung bilyar pada 19 Juli, dan 17 lainnya tewas di sebuah bar pada 27 Juli.
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, mendeklarasikan perang terhadap kejahatan geng pada Januari 2024, tapi kekerasan terus berlanjut meski ada peningkatan kehadiran militer.
Data resmi menyebutkan 4.051 pembunuhan tercatat antara Januari dan Mei 2025.
Menurut data pemerintah, 70 persen kokain yang diproduksi di dunia melewati pelabuhan-pelabuhan negara ini.