Penembak Tewaskan Tiga Orang di Toko Target di Texas, AS | Berita Kekerasan Senjata

Korban belum segera teridentifikasi setelah serangan mematikan di toko ternama di ibu kota negara bagian, Austin.

Seorang penembak telah melepaskan tembakan di area parkir Target di Texas, Amerika Serikat, menewaskan tiga orang, menurut pihak berwenang.

Serangan terjadi pada hari Senin di ibu kota negara bagian tersebut, Austin. Kepala Polisi Lisa Davis menggambarkan pelaku sebagai pria berusia 30-an dengan “riwayat masalah kesehatan mental”.

Usai penembakan, pria tersebut melarikan diri menggunakan mobil curian yang kemudian ia tabrakan. Ia lalu mencuri mobil lain dari dealer terdekat sebelum akhirnya ditangkap.

Tim penolong menemukan ketiga korban—yang belum langsung teridentifikasi—saat tiba di lokasi. Dua dinyatakan meninggal di tempat, sementara korban ketiga dinyatakan meninggal di rumah sakit.

“Ini hari yang sangat menyedihkan bagi Austin. Hari yang menyedihkan bagi kita semua, dan turut berduka cita untuk keluarga korban,” ujar Davis.

Serangan terjadi tepat sebelum tahun ajaran baru dimulai, ketika biasanya toko-toko ramai dikunjungi.

Dalam unggahan di X, Wali Kota Austin Kirk Watson menyebut serangan ini sebagai “situasi yang menghancurkan”.

“Saya turut berduka untuk korban dan keluarganya,” katanya. “Meski investigasi masih berlangsung, yang pasti ini adalah aksi kekerasan senjata yang pengecut dan memuakkan.”

Serangan di Target terjadi hanya dua minggu setelah insiden serupa di Walmart, Michigan.

Seorang pria menikam 11 orang di toko tersebut pada 26 Juli, dan telah didakwa dengan “terorisme” serta beberapa percobaan pembunuhan.

Akhir Juli lalu, pria 27 tahun menembak mati lima orang di Midtown Manhattan—penembakan paling mematikan di kota itu dalam dua dekade terakhir.

Kekerasan senjata telah menjadi penyumbang utama kriminalitas di AS. Menurut Gun Violence Archives, telah terjadi 9.143 kematian terkait senjata dan 269 penembakan massal sepanjang 2025.

MEMBACA  Di negara bagian asal JD Vance, Ohio, pertarungan melawan kecanduan opioid yang terus berlangsung | Berita Pemilihan Presiden AS 2024