Polisi di kota Jerman timur Jena menggunakan semprotan lada dan tongkat untuk membubarkan demonstrasi sekitar 2.000 orang yang memprotes kemunculan pemimpin negara sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) Björn Höcke, mencegahnya dari menghadiri acara tersebut.
Polisi mengatakan pada Selasa malam bahwa awalnya tidak mengetahui adanya cedera.
Höcke seharusnya tampil dalam diskusi publik di lokasi pusat.
Setelah berkonsultasi dengan keamanan pribadinya, penampilan Höcke dibatalkan, kata juru bicara polisi. Pemimpin AfD di Thuringia, tempat pemilih akan memilih pada 1 September, tidak hadir di acara tersebut, yang kemudian dibatalkan.
Polisi mengatakan para demonstran anti-AfD telah mendaftarkan protes mereka, tetapi lebih banyak orang yang muncul dari yang diharapkan.
Saat ini AfD sedang mengalami kenaikan dukungan sekitar 30%, berarti partai itu bisa menjadi yang terkuat. Intelijen dalam negeri mengategorikan AfD di Thuringia sebagai ekstremis sayap kanan.
Seorang peserta dalam kontra-demonstrasi melihat spanduk ke arah pertemuan pemilih AfD, menjelang pemilihan parlemen negara bagian di Thuringia. Hannes P. Albert/dpa
Bjoern Hoecke, kandidat teratas partai Alternatif untuk Jerman (AfD), berbicara dalam pertemuan pemilih AfD, menjelang pemilihan parlemen negara bagian di Thuringia. Hannes P. Albert/dpa