Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat, John Thune, dengan segera menolak tawaran Partai Demokrat untuk membuka kembali pemerintah federal dan memperpanjang subsidi layanan kesehatan yang hampir berakhir selama satu tahun. Ia menyebutnya sebagai "hal yang tidak mungkin" sementara kebuntuan partisan terkait shutdown ini berlanjut hingga hari ke-38.
Pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer, mengajukan tawaran untuk membuka kembali pemerintah pada Jumat lalu, setelah Partai Republik terus menolak bernegosiasi mengenai tuntutan mereka untuk memperpanjang subsidi kesehatan. Ini merupakan versi yang jauh lebih sempit dari proposal luas yang diajukan Demokrat sebulan sebelumnya, yang bertujuan membuat kredit pajak kesehatan permanen dan membalikkan pemotongan Medicaid yang diberlakukan Partai Republik awal tahun ini.
Schumer menawarkan Partai Republik pemungutan suara simultan untuk mengakhiri shutdown pemerintahan dan memperpanjang subsidi kesehatan yang hampir berakhir, disertai dengan pembentukan komite bipartisan untuk membahas tuntutan Partai Republik terhadap perubahan pada Affordable Care Act. “Partai Republik hanya perlu mengatakan ‘ya’,” ujar Schumer.
Namun, Partai Republik dengan cepat menolak. Thune menegaskan bahwa mereka tidak akan menukar tawaran terkait layanan kesehatan sebelum pemerintah dibuka kembali. “Itulah yang akan kita negosiasikan setelah pemerintah beroperasi,” kata Thune menanggapi proposal Schumer di sidang.
Thune menyatakan tawaran ini merupakan indikasi bahwa Demokrat mulai “merasa tertekan”. “Ini bisa dianggap sebagai kemajuan,” tambahnya. “Tetapi, menurut saya ini belum mendekati apa yang perlu kita capai di sini.”
Langkah selanjutnya masih belum jelas. Thune mengisyaratkan kemungkinan diadakannya sidang Senat pada akhir pekan. Presiden AS Donald Trump menyerukan agar Senat tetap bersidang “sampai mereka mencapai Kesepakatan untuk mengakhiti Shutdown yang dilakukan Demokrat”.
Meskipun terjadi kebuntuan, para anggota legislatif dari kedua partai merasakan urgensi yang semakin besar untuk meredakan krisis yang terjadi di bandara, membayar gaji pegawai pemerintah, dan memulihkan bantuan pangan yang tertunda bagi jutaan orang. Thune memohon kepada Demokrat saat membuka sidang Senat pada Jumat untuk “mengakhiri minggu-minggu penderitaan ini”.
Moderat Terus Bernegosiasi
Sementara pimpinan kedua partai berselisih, sekelompok kecil Demokrat yang dipimpin oleh Senator New Hampshire, Jeanne Shaheen, terus bernegosiasi secara internal dan dengan anggota biasa Partai Republik untuk mencari solusi mengakhiri shutdown.
Kelompok ini telah membahas selama beberapa minggu tentang pengajuan serangkaian RUU untuk mendanai sebagian pemerintah—seperti bantuan pangan, program veteran, dan cabang legislatif—serta memperpanjang pendanaan untuk sektor lainnya hingga Desember atau Januari. Tiga RUU belanja tahunan yang kemungkinan besar disertakan merupakan hasil negosiasi bipartisan yang terus berlangsung selama shutdown.
Namun, kesepakatan ini hanya akan disertai janji adanya pemungutan suara mengenai layanan kesehatan di masa depan, bukan jaminan bahwa subsidi Affordable Care Act akan diperpanjang sebelum akhir tahun. Banyak Demokrat menilai hal ini tidak dapat diterima.
Meski demikian, pimpinan Partai Republik hanya membutuhkan lima suara tambahan untuk mendanai pemerintah, dan kelompok yang terlibat dalam pembicaraan ini terdiri dari 10 hingga 12 senator Demokrat.
Partai Republik Mempertimbangkan Paket RUU Baru
Trump mendesak Partai Republik dalam sarapan di Gedung Putih pada Rabu untuk segera mengakhiri shutdown dan menghapus filibuster legislatif, yang memerlukan 60 suara Senat untuk sebagian besar undang-undang, agar mereka dapat melewati Demokrat sepenuhnya dan mendanai pemerintah.
“Saya sangat mendukung untuk mengakhiri filibuster, dan kita akan kembali bekerja dalam 10 menit setelah pemungutan suara itu dilakukan,” kata Trump pada Jumat.
Partai Republik dengan tegas menolak seruan Trump. Sebagai gantinya, Thune sedang mempertimbangkan paket bipartisan yang mencerminkan proposal yang digariskan oleh Demokrat moderat. Namun, tidak jelas apa yang akan dijanjikan Thune mengenai layanan kesehatan, mengingat ia menolak untuk bernegosiasi.
Paket ini akan menggantikan undang-undang yang telah disetujui DPR dan telah ditolak Demokrat sebanyak 14 kali. RUU tersebut hanya akan memperpanjang pendanaan pemerintah hingga 21 November—sebuah tanggal yang semakin dekat setelah enam minggu tidak ada tindakan.
Pilihan Bagi Demokrat
Pemungutan suara uji coba atas undang-undang baru dapat dilakukan dalam beberapa hari ke depan jika Thune memutuskan untuk melanjutkan.
Pada saat itulah Demokrat akan dihadapkan pada pilihan krusial: Apakah mereka terus memperjuangkan kesepakatan yang berarti untuk memperpanjang subsidi yang berakhir pada Januari, sambil memperpanjang penderitaan akibat shutdown? Ataukah mereka memilih untuk membuka kembali pemerintah dan berharap yang terbaik, sementara Partai Republik hanya menjanjikan pemungutan suara untuk layanan kesehatan di kemudian hari tanpa jaminan hasil?
Setelah rapat fraksi pada Kamis, sebagian besar Demokrat mengisyaratkan mereka akan bertahan sampai Trump dan pimpinan Partai Republik menyetujui negosiasi.
“Itulah tugas seorang pemimpin,” ujar Senator Ben Ray Luján, Demokrat dari New Mexico. “Anda memegang palu, Anda memiliki mayoritas, Anda harus mempersatukan orang.”
Senator Demokrat asal Hawaii, Brian Schatz, menyatakan bahwa Demokrat “jelas tidak bulat”, namun “tanpa sesuatu yang konkret mengenai layanan kesehatan, pemungutan suara sangat kecil kemungkinannya untuk berhasil”.
Johnson Hambat Pembicaraan Bipartisan
Demokrat menghadapi tekanan dari serikat pekerja yang ingin shutdown segera berakhir, dan dari kelompok sekutu yang menginginkan mereka tetap bertahan. Banyak Demokrat berargumen bahwa kemenangan Demokrat pada Hari Pemilu menunjukkan bahwa pemilih ingin mereka terus berjuang sampai Partai Republik menyerah dan menyetujui perpanjangan kredit pajak kesehatan.
Pemungutan suara untuk subsidi layanan kesehatan “harus berarti sesuatu”, kata Senator Vermont, Bernie Sanders, seorang independen yang beraliansi dengan Demokrat. “Itu artinya komitmen dari Ketua DPR bahwa ia akan mendukung undang-undang tersebut, dan bahwa presiden akan menandatanganinya.”
Namun, Ketua DPR Mike Johnson, seorang Republik dari Louisiana, mempertegas bahwa ia tidak akan membuat komitmen apa pun. “Saya tidak menjanjikan apa pun kepada siapa pun,” kata Johnson pada Kamis ketika ditanya apakah ia dapat menjanjikan pemungutan suara untuk RUU layanan kesehatan.