Penasihat Ayatollah Khamenei Iran mengatakan tidak ada kedutaan Israel yang aman.

Penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa misi diplomatik Israel di seluruh dunia bisa menjadi target serangan balasan sebagai respons terhadap pemboman kedutaan Iran di Suriah yang disalahkan kepada Israel.

“Front perlawanan [anti-Israel] siap untuk semua skenario balasan yang mungkin dan tidak ada kedutaan Israel di seluruh dunia yang aman darinya,” Jenderal Yahya Rahim Safavi, mantan komandan pasukan elit Iran, mengatakan pada hari Minggu, seperti dilaporkan oleh penyiar negara Al-Alam.

Dua jenderal dan lima perwira Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) tewas pada hari Senin lalu dalam serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

Pemimpin Iran segera menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, atas serangan tersebut dan mengancam akan melakukan balasan. Militer Israel tidak mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut, namun mengatakan bahwa kompleks tersebut bukanlah sebuah kedutaan sipil.

Safavi, seorang ajudan senior dan penasihat Khamenei, pernah menjabat sebagai komandan IRGC dari tahun 1997 hingga 2007. Meskipun memiliki sedikit pengaruh politik di negara tersebut, media konservatif di Iran secara teratur mengutip pernyataan anti-Israelnya.

Para analis di Iran menganggap serangan Iran terhadap kedutaan Israel sebagai hal yang tidak mungkin terjadi. Pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi juga menjauhkan diri dari ancaman semacam itu.

Namun, serangan Iran terhadap posisi dan fasilitas Israel atau AS melalui kelompok pro-Iran di Lebanon, Yaman, atau Irak dianggap sebagai kemungkinan yang nyata.

MEMBACA  Protes di bagian selatan Meksiko membakar gedung pemerintahan negara dan menyalakan sebelas kendaraan