Lyse Doucet
Koresponden Internasional Utama
Reuters
PBB mengatakan bahwa lebih dari 90% rumah di Gaza hancur atau rusak
Sebuah rekonstruksi rencana yang akan menyaingi ide Presiden Donald Trump untuk AS “mengambil alih Gaza” dan memindahkan lebih dari dua juta Palestina diperkirakan akan disetujui dalam pertemuan darurat di ibu kota Mesir, Kairo.
Mesir telah menyusun rencana lain dengan brosur yang mengkilap, berisi 91 halaman lengkap dengan beberapa desain yang dipengaruhi oleh UEA, untuk melawan skema AS yang menggemparkan dunia Arab dan sekitarnya.
Apakah suatu saat “Dubai di Mediterania” akan bangkit dari reruntuhan Gaza alih-alih “Riviera Timur Tengah” AS?
Apa yang membedakan rencana Kairo adalah bahwa blueprint ini tidak hanya tentang pengembangan properti; spanduknya adalah politik dan hak-hak Palestina.
Sebuah bocoran pernyataan draf yang diperoleh oleh BBC menekankan bahwa ini dimiliki oleh negara-negara Arab dan Palestina.
Ini akan “dipresentasikan oleh Mesir, dengan koordinasi penuh dengan Palestina dan negara-negara Arab, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai pemulihan awal dan rekonstruksi di Gaza sebagai rencana Arab komprehensif”.
Yang paling penting, ini memungkinkan lebih dari dua juta penduduk Gaza untuk tetap mempertahankan apa yang tersisa dari kehidupan mereka, termasuk hak mereka untuk tetap tinggal di tanah yang generasi keluarga mereka panggil sebagai rumah.