Pemilu Presiden Mendadak Korea Selatan 2025: Semua yang Perlu Anda Ketahui | Berita Pemilu

Pemilih di Korea Selatan sedang memilih presiden baru untuk menggantikan Yoon Suk-yeol yang diimpeach dan diberhentikan dari jabatannya atas upaya darurat militer yang singkat dan gagal pada Desember lalu.

Pemilu mendadak pada 3 Juni ini sangat penting, dengan implikasi bagi masa depan demokrasi Korea Selatan, serta hubungannya dengan Tiongkok, Amerika Serikat, dan tetangga bersenjata nuklirnya, Korea Utara.

Pemenang—yang akan menjabat satu periode lima tahun—menghadapi tugas menangani dampak dari dekrit darurat militer yang hanya berlangsung enam jam tetapi memicu kekacauan politik, termasuk protes besar-besaran, kerusuhan di pengadilan, dan tiga pemimpin sementara dalam enam bulan.

Presiden baru juga harus mengatasi resesi ekonomi yang semakin dalam dan mengelola negosiasi tarif dengan AS, yang memberlakukan pajak 25 persen untuk ekspor utama seperti baja, aluminium, dan mobil.

Siapa kandidatnya?

Ada enam kandidat, tapi pesaing utama adalah Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea (DP) dan Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang konservatif.

Siapa yang diperkirakan menang?

Lee, 61 tahun, mantan pengacara HAM yang beralih ke politik, unggul jelas.

Polls Gallup Korea 28 Mei menunjukkan 49 persen responden mendukung kandidat liberal ini, sementara 36 persen memilih Kim, 73 tahun, menteri tenaga kerja di pemerintahan Yoon.

Isu utama?

Kegagalan darurat militer Yoon membayangi pemilu. Lee, yang kalah dari Yoon pada 2022, kembali di jalur menuju kursi presiden.

Pemimpin oposisi ini berperan besar menggagalkan rencana Yoon. Saat darurat militer diumumkan, ia memanjat tembok Gedung Parlemen dan mengajak pendukungnya mencegah penangkapan anggota parlemen.

“Pemilu ini takkan terjadi tanpa deklarasi darurat militer dan impeachment Yoon,” kata Youngshik Bong dari Universitas Yonsei.

MEMBACA  Perdamaian yang Sulit Dicapai: Di Manipur, India, bom dan mortir adalah senjata sipil | Politik

Kebijakan luar negeri?

Hasil pemilu bisa mengubah pendekatan Korea Selatan terhadap Korea Utara. Lee berjanji mengurangi ketegangan, sementara Kim mendukung pendekatan keras Yoon.

Lee ingin pertahankan aliansi dengan AS namun tak ingin bersikap antagonistik pada Tiongkok. Kim berjanji segera bertemu Trump untuk bahas tarif.

Kapan hasil diketahui?

Pemungutan suara dimulai pukul 6 pagi waktu setempat. Penghitungan suara langsung dimulai, dan pemenang akan diketahui malam itu atau keesokan harinya.