Pemerintah Inggris menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam memberikan dukungan militer kepada serangan Israel terhadap Iran. Perdana Menteri menyerukan semua pihak untuk segera meredakan ketegangan setelah serangan udara yang dilancarkan semalam.
Awalnya, pejabat juga mengindikasikan bahwa Inggris tidak terlibat dalam menembak jatuh sekitar 100 drone yang diluncurkan Iran sebagai balasan—namun kemudian enggan berkomentar ketika diminta konfirmasi secara resmi.
AS juga menyatakan tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran—menyebut aksi Israel sebagai unilateral—tetapi memperingatkan Iran dan sekutunya untuk tidak menargetkan kepentingan atau personel AS di wilayah tersebut.
Inggris terlibat dalam pertahanan Israel pada April 2024 ketika pesawat tempur RAF Typhoon berperan dalam menembak jatuh drone Iran—dan dalam skala lebih terbatas pada Oktober 2024 selama serangan rudal balistik dari Tehran.
Respons ini muncul di tengah sikap Inggris yang semakin keras terhadap Israel, dengan menteri-menteri yang mengutuk blokade bantuan ke Gaza dan memberlakukan sanksi terhadap dua anggota pemerintah Israel.
Keir Starmer mengatakan pada Jumat: “Laporan tentang serangan-serangan ini mengkhawatirkan, dan kami mendesak semua pihak untuk mundur dan segera meredakan ketegangan. Eskalasi tidak menguntungkan siapa pun di kawasan ini.”
“Stabilitas di Timur Tengah harus menjadi prioritas, dan kami sedang berkoordinasi dengan mitra untuk meredakan ketegangan. Sekarang adalah waktunya untuk menahan diri, tenang, dan kembali ke jalur diplomasi.”
Sarah Jones, menteri industri, mengatakan kepada Sky News bahwa pemerintah “melakukan segala upaya untuk mendorong penahanan diri dan berusaha meredakan situasi.”
Israel menyatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyerang target di dalam Iran karena Tehran mulai membangun hulu ledak nuklir. Dengan pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengancam “hukuman keras”, militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka berusaha mencegat 100 drone yang diluncurkan Iran.
Sementara pemimpin dunia menyerukan penahanan diri dari kedua belah pihak, menteri dan pejabat Inggris bertemu pada Jumat pagi untuk menentukan respons mereka. Sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan pada pagi hari bahwa Inggris memutuskan tidak membantu menembak jatuh drone atau campur tangan secara militer, namun posisi ini menjadi kurang jelas belakangan.
Inggris sebelumnya membenarkan intervensi dengan alasan membantu pertahanan Israel, memberikan kontribusi kecil bersama angkatan udara AS dan Yordania. AS mengatakan mereka menembak jatuh 70 drone pada April lalu.
Sejak itu, pemerintah Inggris semakin kesal dengan tindakan Israel, terutama di Jalur Gaza, di mana pasukan Israel telah menewaskan puluhan warga Palestina yang berusaha mengakses bantuan kemanusiaan.