Komandan Hassan Abdul Ghani mengatakan bahwa kota dan bandara militernya sudah sepenuhnya ‘dibebaskan’. Para pejuang di Suriah yang telah menggulingkan mantan Presiden Bashar al-Assad mengatakan bahwa mereka telah mengambil kendali penuh atas kota timur Deir Az Zor, setelah bentrokan dengan pasukan yang dipimpin oleh Kurdi yang sempat menguasainya setelah tentara pemerintah melarikan diri. Komandan Hassan Abdul Ghani, juru bicara untuk pasukan yang maju, mengumumkan pengambilalihan Deir Az Zor dalam sebuah pos di Telegram mengatakan bahwa kota dan bandara militernya sudah sepenuhnya ‘dibebaskan’. Dalam pernyataan lanjutan pada hari Rabu, Ghani mengatakan para pejuang ‘terus maju di daerah dan kota-kota di pedesaan Deir Az Zor’. Penangkapan ini merupakan kemenangan terbaru bagi koalisi pasukan oposisi yang merebut beberapa kota – termasuk ibu kota, Damaskus – dalam serangan kilat 11 hari. Pada hari Minggu, al-Assad melarikan diri dari negara tersebut setelah pasukan pemberontak, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Shams (HTS), mendekat ke Damaskus. Perdana Menteri al-Assad Mohammed al-Jalali sejak itu setuju untuk mentransfer kekuasaan kepada pemerintahan transisi yang dipimpin oleh HTS, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammed al-Bashir. Anggota Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Kurdi memegang bendera di Deir Az Zor, Suriah, pada 7 Desember 2024 [Orhan Qereman / Reuters] Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Kurdi (SDF) menahan kota Deir Az Zor selama beberapa hari setelah pasukan pemerintah Suriah, yang sebelumnya mengendalikan wilayahnya, mundur. SDF masih mengendalikan bagian timur dari provinsi itu, melintasi sungai Efrat, di mana para pejuang koalisi mengatakan mereka sedang maju. Persaingan kekuasaan di Deir Az Zor, yang merupakan medan perang kritis dalam pertempuran melawan ISIL (ISIS) dari tahun 2014-2017, terjadi setelah pasukan pemberontak juga merebut kendali atas pasukan yang dipimpin oleh Kurdi di kota utara Manbij. Pada hari Rabu, SDF mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat, yang mendukung kelompok itu, telah memediasi kesepakatan gencatan senjata antara mereka dan faksi Tentara Nasional Suriah yang didukung oleh Turki di sana. Dalam kesepakatan tersebut, yang bertujuan untuk memastikan perlindungan bagi warga sipil, SDF yang dipimpin oleh Kurdi setuju untuk ‘menarik diri dari area tersebut sesegera mungkin’, kata komandan Mazloum Abdi, yang juga dikenal sebagai Mazloum Kobani.