Pembentukan Negara Palestina Akan Bunuh Diri bagi Israel, Kata Menlu kepada Newsmax

Beberapa negara Barat menyatakan akan mendukung pengakuan atas negara Palestina, mengekspresikan kekecewaan terhadap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas. Bagi Sa’ar, ini adalah "bunuh diri."

Menerima negara Palestina akan menjadi bunuh diri bagi Israel, terutama setelah terakhir kali menyerahkan wilayah di Gaza, ungkap Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar kepada Newsmax pada Rabu.

Beberapa negara Barat, termasuk Australia, Kanada, Prancis, dan Inggris, menyatakan dukungan mereka terhadap pengakuan negara Palestina, sambil mengkritik tindakan Israel dalam perang melawan Hamas.

"Di komunitas internasional, solusi dua negara sudah jadi slogan. Siapa bilang itu solusi? Mungkin justru masalahnya. Saya sebut ini ilusi dua negara," kata Sa’ar.

"Faktanya, kita sudah mencoba ide jenius ini," lanjut Sa’ar. "Kita lakukan saat menarik diri total dari Gaza tahun 2005. Waktu itu disebut rencana disengagement, 20 tahun lalu. Kita bongkar semua markas militer, permukiman, bahkan makam di pemakaman."

"Tapi respons mereka malah membangun kerajaan teror terbesar di dunia. Tak lama setelahnya, mereka terus menyerang dengan roket. Butuh 16 tahun sejak Hamas menguasai Gaza (2007) sampai 7 Oktober," ujar Sa’ar.

Menteri Luar Negeri Israel yang baru ditunjuk, Gideon Saar, menghadiri seremoni serah terima di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada 10 November 2024.

Perjanjian Oslo dan Tanggung Jawab Otoritas Palestina

Sa’ar menekankan bahwa menurut Perjanjian Oslo, Otoritas Palestina bertanggung jawab mencegah terorisme di Israel. Namun, Sa’ar mencatat, "Di penjara mereka, tidak ada teroris. Konsepnya memberikan mereka kemerdekaan, dan mereka akan menjaga keamanan. Tapi tidak hanya gagal, situasi keamanan kita malah memburuk karena setiap wilayah yang kita tinggalkan jadi basis teror besar."

Dia berargumen, memberi mereka negara dengan "kendali atas perbatasan, langit," dan membiarkan mereka bersekutu dengan kelompok radikal, adalah bunuh diri bagi Israel.

MEMBACA  Donald Trump berjanji memberikan IVF gratis untuk wanita, mengkritik larangan aborsi enam minggu | Berita Pemilihan Presiden AS 2024

"Kita akan menanggung konsekuensinya," katanya. "Ketika mereka berkoar ‘Kami beri kalian negara, tapi tanpa Hamas’, siapa yang akan memastikannya?"

Dia menekankan jarak dekat Gaza dari komunitas Yahudi di Israel. "Seperti lari 1-2 mil saja, sudah bisa membunuh orang Yahudi."

"Idenya dulu lebih populer, tapi sekarang hampir tidak ada yang mendukung di Israel karena sangat berbahaya bagi keamanan kami," tegasnya.