Pelatih Man Utd Amorim Tak Bisa Lari dari Hasil

Manchester United saat ini berada di paruh bawah klasemen Premier League, sama seperti akhir musim lalu.

Dipublikasikan pada 3 Okt 2025

Klik untuk membagikan di media sosial

Manajer Manchester United Ruben Amorim membela pendekatan taktisnya, dengan bersikeras bahwa sistem 3-4-2-1 yang banyak dikritik itu bukanlah biang keladi dari kesulitan yang dialami tim. Pembelaan ini ia sampaikan jelang laga ke-50 nya menukangi United saat menghadapi Sunderland, tim yang baru promosi.

Pelatih asal Portugal tersebut menghadapi tekanan yang kian membesar setelah United merosot ke posisi ke-14 Premier League dengan hanya dua kemenangan dari enam laga. Kekalahan 3-1 dari Brentford pekan lalu memicu komentar pedas dari legenda klub, Wayne Rooney, yang menyatakan ia telah kehilangan kepercayaan pada Amorim untuk memperbaiki situasi.

Rekomendasi Cerita

Dengan situasi United yang sudah tersingkir dari Piala Liga dan gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah finis di posisi ke-15 musim lalu, tekanan untuk tampil bagus di liga kian membebani Amorim. Mereka sudah tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.

“Kita tidak bisa lari dari hasil dan juga beban dari musim lalu. Tapi bagi saya, musim lalu tidak relevan. Kami sudah menjalani enam pertandingan musim ini dan kalah tiga kali. Kita harus melihat laga-laga yang kami kalahkan itu,” kata Amorim kepada para wartawan pada Jumat.

“Saya tidak sedang berargumen bahwa tim ini akan lebih baik dengan sistem lain atau tidak, itu bukan poin saya. Poin saya adalah, jika saya menengok kembali pertandingan yang kalah, hal terpenting saat saya menonton ulang bukanlah sistem yang menjadi penyebab kekalahan.”

“Itu pendapat saya. Orang boleh memiliki pendapat yang berbeda, tidak masalah.”

MEMBACA  Ukraina memperkuat klaim tentang tentara China yang berperang untuk Rusia

Sementara para pemain United masih berusaha memahami filosofi Amorim, sang manajer mengakui performa timnya di laga kontra Brentford terlihat ‘tidak kompak’. Namun, ia berargumen bahwa akar masalahnya terletak pada inkonsistensi, bukan taktik.

“Anda tidak bisa menyalahkan satu hal yang tidak berfungsi, padahal di akhir pekan tertentu itu berhasil dan di akhir pekan lain tidak. Jika sesuatu memang tidak berfungsi, ya itu akan selalu tidak berfungsi,” tambahnya.

“Ketika suatu hal suatu hari berhasil, hari lain tidak, lalu hari berikutnya berhasil lagi dengan sangat baik, itu adalah persoalan tentang cara kita melakukan hal yang sama. Jadi, kita perlu melakukan hal yang sama dengan cara yang sama setiap hari, dan kami belum melakukannya.”

Ditanya apakah ia punya pesan untuk para fans untuk memberi mereka harapan akan kemenangan di Old Trafford pada Sabtu nanti, Amorim berkata, “Ini bukan waktunya berjanji, ini waktunya bukti.”

Amorim memberikan pujian yang besar untuk pelatih Sunderland asal Prancis, Regis Le Bris, yang telah membawa timnya ke posisi kelima klasemen setelah enam laga, hanya terpaut empat poin dari Liverpool.

“Sundarland adalah tim yang bermain sangat bagus. Mereka punya sistem yang jelas dengan banyak rotasi di sisi lapangan. Mereka tahu kami akan bermain di bawah tekanan dan kami harus mampu bermain dengan tekanan itu,” ujar Amorim.

“Bukan hanya tabel klasemen dan semua hasil yang paling penting, tapi cara mereka bermain. Mereka memiliki identitas yang jelas. Dia adalah manajer yang sangat baik dan ini tim yang sangat bagus.”

United juga akan menggelar momen hening cipta dan mengenakan ban lengan hitam menyusul serangan yang terjadi pada Kamis di sebuah sinagoga di Manchester yang menewaskan dua orang.

MEMBACA  Beberapa bisnis telah menjauh dari upaya keberagaman sementara yang lain membuat langkah-langkah signifikan.