Poin Utama
Yahoo menggunakan AI buat bikin rangkuman artikel ini. Artinya, informasinya mungkin gak selalu sesuai dengan isi artikel aslinya. Laporkan kesalahan biar kami bisa tingkatkan pengalaman.
Pelaku Kekerasan Pasangan Harus Dilarang Bertemu Anak, Kata Menteri Jerman
Menteri Kehakiman Jerman, Stefanie Hubig, berpendapat bahwa pelaku kekerasan dalam hubungan harus dilarang bertemu anak pasangan.
"Mereka yang memukul pasangannya harus siap-siap gak boleh lihat anaknya lagi—atau cuma boleh kalau ada pihak ketiga," kata Hubig kepada Funke Mediengruppe dalam wawancara yang terbit Sabtu.
Saat ini, hukum Jerman hanya memperbolehkan pembatasan hak asuh jika anak yang jadi korban kekerasan—tapi bukan jika orang tua mengalaminya.
"Kita harus perjelas di hukum: Dalam kasus kekerasan terhadap pasangan, kontak dengan anak bisa dibatasi atau bahkan dilarang. Soalnya, anak juga menderita ketika ayah memukul ibunya," tegas Hubig.
Komentar ini muncul setelah ia mengumumkan rencana di parlemen pekan ini untuk tingkatkan perlindungan bagi korban kekerasan rumah tangga.
Hubig juga menekankan bahwa pembatasan hak asuh bisa diberlakukan dalam kasus pelecehan psikologis—"misalnya penghinaan berat atau ancaman."
Ia juga rencanakan perubahan hukum sewa untuk bantu korban kekerasan domestik.
"Siapa pun yang kena kekerasan rumah tangga harus bisa pindah dari rumah bersama secepatnya," ujarnya. Saat ini, semua pihak harus tanda tangan buat batalin kontrak sewa bersama.