Pekerja Pertanian Afrika Selatan Buka Suita di Pengadilan: Perempuan Diberi ke Babi untuk ‘Musnahkan Bukti’

Seorang pekerja pertanian Afrika Selatan memberikan kesaksian di pengadilan tentang bagaimana ia dipaksa oleh majikannya untuk memberi makan jenazah dua perempuan kulit hitam kepada babi demi menghilangkan bukti setelah mereka ditembak.

Adrian De Wet, 21 tahun, menyatakan bahwa ia diperintahkan untuk melemparkan jenazah ke dalam kandang babi, seraya menjelaskan bahwa “babi yang cukup lapar akan memakan apapun.”

Ia mengakui ikut menembak kedua perempuan tersebut bersama majikannya—pemilik lahan Zachariah Johannes Olivier—sebelum kemudian diperintahkan membantu membuang jenazah mereka.

Olivier dan seorang pria lainnya, William Musora, didakwa atas pembunuhan terhadap Maria Makgato (45) dan Lucia Ndlovu (34), yang tewas saat diduga mencari makanan di sebuah pertanian dekat Polokwane, Provinsi Limpopo utara Afrika Selatan, tahun lalu.

De Wet, yang awalnya juga terdakwa pembunuhan, dibebaskan setelah menjadi saksi korban dengan alasan ia bertindak di bawah paksaan saat membuang jenazah ke kandang babi.

Pada persidangan di Pengadilan Tinggi Polokwane, De Wet mengisahkan bahwa pada 17 Agustus 2024, ia dan Olivier (60) bersenjatakan senapan buru dan menunggu penyusup di lahan pertanian.

Setelah menunggu 30 menit, mereka mendengar suara orang berbicara dan mendekat, lalu melepaskan tembakan. Mereka kemudian menemukan seorang perempuan tertelungkup.

Keesokan harinya, jenazah perempuan kedua ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi pertama. Ketiganya lalu membuang jenazah tersebut ke kandang babi.

Pada Selasa berikutnya, terlihat bagian bokong, wajah, paha, dan bahu korban telah hilang dilahap babi.

Jaksa Penuntut Umum George Sekhukhune menanyakan tujuan pembuangan jenazah ke kandang, dan De Wet menjawab, “Kami menghilangkan bukti karena babi yang kelaparan akan memakan segalanya.”

De Wet juga mengungkapkan bahwa Olivier menghancurkan senapan menggunakan gerinda dan membuang sisa-sisanya ke dalam sumur bor.

MEMBACA  Badai Tropis John menjadi mematikan setelah menerjang Meksiko, membawa hujan deras dan tanah longsor.

Anak korban Maria Makgato menangis histeris di ruang sidang, sementara Olivier terlihat menyeka air mata selama persidangan.

Kasus ini memicu kemarahan nasional dan memperuncing ketegangan rasial di Afrika Selatan, khususnya di wilayah pedesaan dimana kepemilikan lahan masih didominasi minoritas kulit putih sementara buruh tani kulit hitam hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Pemeriksaan silang oleh pengacara terdakwa akan dilanjutkan Rabu depan.