MAGALIESBURG, Afrika Selatan (AP) — Lima burung nasar yang diselamatkan dan direhabilitasi oleh sebuah kelompok konservasi telah dilepasliarkan kembali ke alam liar di pegunungan Afrika Selatan.
Dua dari burung nasar Cape diselamatkan dari perdagangan satwa liar ilegal, di mana bagian tubuhnya sering dicari untuk ramuan dan jimat. Salah satunya bahkan bulunya dicabuti semua, dan kelompok konservasi Vulpro merawatnya hamper setahun sampai bulunya tumbuh kembali.
Dua burung nasar lainnya terluka di alam liar. Menurut para konservasionis, satu diselamatkan setelah mendarat di bendungan dan terlalu basah sehingga tidak bisa terbang.
Burung-burung ini dilepaskan di Pegunungan Magaliesburg, Afrika Selatan utara, di mana terdapat koloni burung nasar yang sudah ada.
Burung nasar umumnya kurang disukai karena penampilannya dan kebiasaannya memakan bangkai—atau tubuh hewan mati—sehingga sering dikaitkan dengan kematian.
Namun, para konservasionis mengatakan bahwa pemakan bangkai ini sangat penting untuk membersihkan ekosistem dan mencegah wabah penyakit pada hewan maupun manusia.
Karena kebiasaan makannya, burung nasar juga rentan terhadap keracunan massal saat pemburu membidik hewan lain, dan bisa mati ratusan ekor hanya dari satu bangkai beracun.
Enam spesies burung nasar asli Afrika lainnya masuk dalam daftar terancam punah atau sangat terancam. Burung nasar Cape dikeluarkan dari daftar terancam pada 2021 berkat upaya konservasi yang berhasil, tapi masih tergolong rentan.
Pelepasan burung nasar ini diorganisir oleh Vulpro dan organisasi Humane World for Animals.
___
Berita Afrika dari AP: https://apnews.com/hub/africa