Pedro Sánchez dari Spanyol Minta Maaf Setelah Aide Utama Mengundurkan Diri dalam Skandal Korupsi

Perdana Menteri Pedro Sánchez telah meminta maaf kepada rakyat Spanyol setelah skandal korupsi yang semakin meluas menjatuhkan rekan senior dari Partai Sosialis.

Sánchez, yang memimpin Spanyol sejak 2018, menyatakan tidak ada yang namanya “korupsi nol”, dan mengakui ia salah mempercayai Santos Cerdán, sekretaris partainya dan kolega politik dekat.

Cerdán diminta memberikan kesaksian di pengadilan setelah seorang hakim mencurigai ia mungkin terlibat dalam pemberian kontrak publik secara tidak semestinya bersama mantan pejabat partai, sebagai imbalan atas suap.

Pada Kamis, ia mengumumkan mundur untuk membela diri di Mahkamah Agung pada 25 Juni, dengan tegas menyatakan bahwa ia “tidak pernah melakukan kejahatan maupun terlibat dalam satu pun”.

Di tengah spekulasi mengenai masa depannya sendiri, sang perdana menteri menggelar konferensi pers untuk menjauhkan diri dari skandal yang terus menjalar. Ia mengaku tidak tahu apa-apa tentang kasus korupsi ini dan justru berjanji akan merestrukturisasi kepemimpinan Partai Sosialis PSOE.

Ia menolak seruan untuk pemilihan dini, menegaskan pemilu nasional berikutnya baru akan digelar pada 2027 dan pemerintahannya akan melanjutkan “proyek politiknya”.

“Ini bukan tentang saya, dan bukan tentang Partai Sosialis,” katanya.

Meski telah tujuh tahun berkuasa, Sánchez mengepalai koalisi yang goyah, terbentuk setelah Partai Rakyat konservatif memenangkan pemilu 2023 namun gagal membentuk pemerintahan.

Sementara oposisi menuntut jawaban pada Kamis, wakil perdana menteri Yolanda Díaz dari mitra koalisi sayap kiri Sumar juga meminta penjelasan.

Ini adalah penampilan pertama Sánchez menjawab pertanyaan media sejak pemadaman listrik nasional yang melanda Spanyol pada April.

Berbicara dari markas Partai Sosialis (PSOE) di Madrid, ia mengaku hingga Kamis pagi masih yakin akan integritas Santos Cerdán dan ingin meminta maaf kepada warga Spanyol.

MEMBACA  Israel Terpecah dan Terisolasi Usai Dua Tahun Perang di Gaza, Menurut Analisis

“Tidak ada yang namanya korupsi nol,” ujarnya. “Kita seharusnya tidak mempercayainya.”

Sanchez mengakui seperti banyak orang lain, ia punya kesalahan dan memohon maaf kepada rakyat Spanyol.

Ia kemudian menuduh pihak konservatif terus mengepung pemerintahannya dengan berbagai isu.

Sánchez telah menghadapi krisis politik berulang dan pada April 2024 sempat mengancam mundur.

Ia membutuhkan lima hari untuk memutuskan masa depannya saat pengadilan memulai proses pendahuluan terhadap istrinya terkait dugaan pelanggaran bisnis.

Saat itu pula ia menggelar konferensi pers televisi, dan dalam momen dramatis mengumumkan keputusannya untuk tetap bertahan.