Paus Fransiskus menyebut pendahulunya, Benediktus, sebagai sosok transisi kunci

Paus Fransiskus telah menggambarkan pendahulunya, Benediktus XVI, sebagai seorang paus transisional, mengatakan bahwa ia adalah satu-satunya kandidat yang mungkin untuk mengikuti gejolak di bawah paus sebelumnya, Yohanes Paulus II.

Joseph Ratzinger dari Jerman, yang kemudian menjadi paus Benediktus, adalah satu-satunya kandidat yang bisa menjadi paus pada saat pemilihan paus pada tahun 2005, kata Fransiskus, kepala Gereja Katolik saat ini dalam cuplikan dari buku yang akan diterbitkan dalam bahasa Spanyol pada hari Rabu.

\”Setelah revolusi Yohanes Paulus II, yang merupakan seorang paus yang dinamis, sangat aktif, yang mengambil inisiatif, yang bepergian… Kami membutuhkan seorang paus yang bisa menjaga keseimbangan yang sehat, seorang paus transisional,\” kata Fransiskus, merujuk pada pemilihan Ratzinger yang kemudian menjadi Benediktus XVI.

Dalam pemilihan paus pada saat itu, beberapa kardinal berusaha untuk menghalangi pemilihan Ratzinger, kata Fransiskus dalam buku karya koresponden Vatikan dari surat kabar Spanyol ABC.

Pada saat itu, para kardinal juga mempertimbangkan namanya tetapi, \”jika mereka memilih seseorang seperti saya, seseorang yang menciptakan banyak kekacauan, saya tidak akan bisa mencapai apa pun. Pada saat itu, itu akan menjadi tidak mungkin,\” kata Fransiskus, dalam buku yang berjudul \”El Sucesor.\”

Paus emeritus Jerman Benediktus XVI, yang lahir sebagai Joseph Ratzinger di Bavaria pada tahun 1927, menjabat sebagai paus dari tahun 2005 hingga pengunduran dirinya yang tak terduga pada tahun 2013. Ia meninggal pada tahun 2022.

Ia digantikan oleh Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Bergoglio, pada tahun 2013.

Paus Fransiskus difoto saat Misa Kudus pada Hari Minggu Paskah di Lapangan Santo Petrus. Domenico Cippitelli/LPS via ZUMA Press Wire/dpa

MEMBACA  Paus berharap dapat memenuhi janjinya untuk mengunjungi Argentina asalnya untuk pertama kalinya sejak menjadi Paus.