Paus Fransiskus menyarankan umat Katolik AS untuk memilih ‘jahat yang lebih kecil’ dalam pemilihan yang akan datang | Berita Pemilihan AS 2024

Tanpa menyebutkan kedua kandidat utama pemilihan presiden AS, sang paus mengutuk aborsi dan pembatasan imigrasi.

Paus Fransiskus telah mendorong umat Katolik di Amerika Serikat untuk memilih dalam pemilu November, mengatakan mereka harus “memilih kejahatan yang lebih kecil” sambil mengkritik kedua kandidat utama.

Dalam komentarnya pada Jumat saat terbang ke Roma dari Singapura, sang paus tidak menyebutkan mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, masing-masing sebagai calon presiden dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

Tetapi ia memberikan kritik tajam terhadap platform mereka, mengatakan menolak untuk menyambut imigran adalah dosa yang “serius” dan aborsi mirip dengan “pembunuhan”.

“Tidak memilih itu jelek,” kata Fransiskus. “Tidak baik. Anda harus memilih.”

“Anda harus memilih kejahatan yang lebih kecil,” tambahnya. “Siapa kejahatan yang lebih kecil? Wanita itu atau pria itu? Saya tidak tahu. Setiap orang, dalam hati nuraninya, harus berpikir dan melakukan ini.”

Paus berusia 87 tahun membuat komentar tersebut ketika pemilihan presiden AS memasuki minggu terakhirnya, dengan pemungutan suara dijadwalkan pada 5 November. Meskipun konservatif dalam isu sosial seperti aborsi, Fransiskus telah menjadi salah satu kritikus utama negara-negara kaya yang merangkul kebijakan imigrasi yang semakin ketat.

“Baik itu orang yang mengusir imigran atau orang yang membunuh anak-anak,” kata sang paus, “keduanya bertentangan dengan hidup.”

AS adalah rumah bagi sekitar 52 juta umat Katolik, sebuah konstituensi yang cenderung konservatif yang terwakili dengan baik di beberapa negara bagian ayunan kunci, seperti Pennsylvania dan Wisconsin.

Survei oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa sekitar 52 persen umat Katolik di AS mengidentifikasi atau mendukung Partai Republik, dibandingkan dengan sekitar 44 persen untuk Partai Demokrat. Namun pusat tersebut mencatat bahwa umat Katolik, di masa lalu, telah “terbagi secara merata”.

MEMBACA  Rapat Jumat: NATO Pertimbangkan Mengirim Pelatih ke Ukraina

Dalam komentarnya pada Jumat, yang datang setelah tur selama 12 hari di Asia Tenggara dan Oseania, Fransiskus juga menyesalkan kurangnya kemajuan dalam mencapai kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.

“Maafkan saya atas pernyataan ini, tetapi saya tidak melihat ada kemajuan dalam mencapai perdamaian,” kata beliau kepada para wartawan di pesawat kepausan, menambahkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah sekolah minggu ini yang menewaskan anak-anak Palestina adalah “jelek”.