Freya Chappell dan
Maia Davies
Tonton: Faye Hall mengingat pengalamannya ditahan bersama Tuan dan Nyonya Reynolds
Seorang perempuan warga Amerika yang ditahan oleh Taliban bersama pasangan warga Inggris mengaku kepada BBC bahwa mereka “benar-benar sekarat” dalam penjara dan bahwa “waktu hampir habis”.
Faye Hall ditangkap bersama Peter Reynolds (80) dan Barbie Reynolds (76) pada tanggal 1 Februari ketika kembali ke Provinsi Bamiyan, Afghanistan, tempat pasangan tersebut tinggal.
Sementara Ny. Hall dibebaskan setelah dua bulan, Peter dan Barbie tetap mendekam di penjara dan masih belum mengetahui alasan penahanan mereka.
Kantor Luar Negeri Inggris (FCDO) menyatakan bahwa mereka memberikan dukungan kepada keluarga pasangan yang ditahan di Afghanistan tersebut.
Berbicara kepada BBC Breakfast dalam wawancara pertamanya sejak dibebaskan, Ny. Hall menangis tersedu-sadu ketika ditanya pesan apa yang ingin ia sampaikan kepada pasangan tersebut.
“Aku sayang mereka, aku yakin mereka akan segera bebas, jangan pernah menyerah.”
Tuan dan Ny. Reynolds menikah di Kabul pada tahun 1970 dan telah tinggal di Afghanistan selama 18 tahun sebelum penangkapan mereka—alasan yang belum juga dikonfirmasi meski telah empat kali menjalani persidangan.
Pasangan ini memiliki kewarganegaraan Afghanistan dan mengelola program amal di negara tersebut, yang disetujui oleh Taliban ketika mereka mengambil alih kekuasaan pada 2021.
Ny. Hall menyebutkan bahwa kelompok mereka, yang juga termasuk seorang penerjemah, terbang dari Kabul ke Provinsi Bamiyan menggunakan pesawat sewaan swasta saat mereka dihentikan di sebuah pos pemeriksaan.
Mereka kemudian menghabiskan berhari-hari di jalan, diangkut dari satu kantor polisi ke penjara lainnya.
Ia menggambarkan kondisi tempat mereka ditahan, termasuk sel yang sempit dan sebuah penjara berkeamanan maksimal yang menampung “para pembunuh”, dibatasi kawat berduri dan dijaga oleh para penjaga yang membawa senapan mesin.
PA Media
Peter dan Barbie Reynolds telah tinggal di Afghanistan selama 18 tahun sebelum penangkapan mereka pada bulan Februari
Ia memperingatkan bahwa kondisi kesehatan mereka memburuk dengan cepat di penjara, dengan Barbie kehilangan berat badan secara signifikan dan pada satu kesempatan tak mampu berdiri atau berjalan.
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi Peter semakin memburuk meski mendapat obat-obatan dari pemerintah Qatar, yang ia butuhkan setiap hari setelah menjalani operasi jantung dan perawatan kanker.
“Kita berbicara tentang dua orang lanjut usia, mereka benar-benar sekarat, dan waktu hampir habis.”
Ia menekankan bahwa kondisi tersebut berdampak tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental, karena “setiap hari kau tidak tahu di mana kau akan berada besok”.
“Itu bukan lingkungan yang sehat dan kami adalah satu-satunya orang asing di sana,” tambahnya.
Putra pasangan tersebut sebelumnya memberitahu BBC bahwa ia khawatir mereka akan meninggal dalam penjara, dan menyatakan bahwa Peter mengalami kejang-kejang serius sementara Barbie “lemas” akibat anemia dan kurang gizi.
PBB memperingatkan pada bulan Juli bahwa pasangan tersebut bisa binasa “dalam kondisi yang merendahkan martabat seperti itu” jika tidak segera mendapat perawatan medis, serta menyebut penahanan mereka “tidak manusiawi”.
Reuters
Faye Hall di kedutaan Qatar di Kabul setelah dibebaskan pada akhir Maret
Ny. Hall menyerukan kepada pemerintah AS dan Inggris untuk “bekerja sama” dan berbuat lebih banyak untuk mengamankan pembebasan pasangan tersebut.
FCDO menyatakan: “Kami mendukung keluarga dua Warga Negara Inggris yang ditahan di Afghanistan. Menteri telah bertemu dengan keluarga untuk membahas kasus ini.”
Inggris menutup kedutaannya di Kabul dan menarik diplomatnya dari negara tersebut setelah Taliban kembali berkuasa pada 2021.
FCDO menyatakan bahwa dukungan untuk WNInggris di Afghanistan karenanya “sangat terbatas” dan menasihati untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Taliban memiliki “sejarah dalam menahan warga negara asing secara tidak adil”.
“Mereka harus mengakhiri praktik diplomatik sandera secara permanen dan membebaskan semua yang ditahan secara tidak adil segera.”
Menteri luar negeri Taliban mengatakan pada bulan Juli bahwa Barbie dan Peter “secara konstan berhubungan dengan keluarga mereka” dan bahwa upaya sedang dilakukan untuk membebaskan mereka namun “langkah-langkah ini belum juga selesai”.
“Hak asasi mereka dihormati. Mereka diberikan akses penuh terhadap pengobatan, komunikasi, dan akomodasi.”