Parlemen Spanyol telah menyetujui embargo senjata terhadap Israel terkait perang di Gaza.
Perdana Menteri sayap kiri Pedro Sánchez sebenarnya telah memberlakukan kebijakan ini melalui dekrit lebih dari dua minggu lalu, namun aturan mensyaratkan konfirmasi parlemen dalam waktu 30 hari.
Dalam pemungutan suara, tercatat 178 suara mendukung dan 169 menolak — mayoritas berasal dari oposisi konservatif dan ekstrem kanan.
Hingga detik terakhir, tidak jelas apakah Sánchez akan memperoleh mayoritas untuk kebijakan ini. Partai alternatif sayap kiri, Podemos, akhirnya mendukung embargo meski mengkritik beberapa aspek dari rencana tersebut. Pemimpin Podemos Ione Belarra menyebut sanksi terhadap Israel sebagai “palsu” karena dianggap tidak cukup komprehensif.
Melalui embargo dan langkah-langkah tambahan, Madrid bertujuan membantu “menghentikan genosida di Gaza,” menurut pernyataan pemerintah. Embargo ini melarang perdagangan senjata, serta barang dan teknologi berpotensi ganda yang dapat dimanfaatkan oleh militer Israel.
Kebijakan ini juga melarang transit bahan bakar untuk keperluan militer yang ditujukan ke Israel melalui pelabuhan dan ruang udara Spanyol.