Parlemen Jerman khawatir Rusia mungkin telah merekam pembekalan Bundeswehr

Anggota parlemen Jerman menuntut klarifikasi setelah terbitnya sebuah laporan yang diduga merupakan briefing Bundeswehr oleh sebuah media Rusia di mana isu sensitif terkait Ukraina tampaknya dibahas.

“Jika cerita ini ternyata benar, ini akan menjadi insiden yang sangat problematik,” kata Konstantin von Notz, ketua komite pengawasan parlemen Bundestag, kepada agensi berita Redaktionsnetzwerk Deutschland (RND).

Ia merujuk pada rekaman audio 30 menit yang dipublikasikan pada Jumat oleh kepala penyiaran negara Rusia RT, Margarita Simonyan, yang ditakuti anggota parlemen Jerman bisa saja telah disadap.

Dalam rekaman tersebut, perwira senior angkatan udara terdengar sedang mendiskusikan kemungkinan teoretis Ukraina menggunakan rudal jelajah Taurus Jerman.

Kementerian Pertahanan Jerman kini sedang menyelidiki apakah komunikasi rahasia telah disadap, kata juru bicara kementerian kepada dpa.

Percakapan yang diduga termasuk rincian perdebatan tentang penyediaan rudal Taurus ke Ukraina, serta pernyataan yang berpotensi meledak tentang sekutu Barat lainnya.

Pertukaran yang terdengar dalam rekaman membahas apakah rudal jelajah Taurus secara teoretis mampu menghancurkan jembatan yang dibangun oleh Rusia menuju Semenanjung Krim di Ukraina, yang dianeksasi oleh Moskow dengan melanggar hukum internasional.

Rekaman tersebut juga menyebutkan bahwa Inggris memiliki “beberapa orang di lapangan” terkait dengan penempatan rudal jelajah Storm Shadow mereka yang disampaikan ke Ukraina.

Hal ini menyusul kemarahan di Inggris atas apa yang dilihat London sebagai ketidakhati-hatian dari Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Scholz telah mengatakan, dalam konteks debat Taurus, bahwa “apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal pengendalian target dan pengawalan target tidak dapat dilakukan di Jerman,” tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Beberapa melihat hal ini sebagai indikasi bahwa pasukan Prancis dan Inggris mendukung pengendalian rudal jelajah yang disuplai ke Ukraina. London segera membantah hal ini.

MEMBACA  Kasus demam berdarah di Brasil meningkat empat kali lipat menjelang penyuntikan vaksin.

Scholz telah berkali-kali menolak untuk menyuplai rudal Taurus ke Ukraina, meskipun Kiev telah meminta berulang kali, dengan alasan bahwa ia khawatir Jerman bisa terlibat lebih dalam dalam perang yang diluncurkan oleh Kremlin pada Februari 2022.