ABUJA, Nigeria (AP) — Gubernur negara bagian Zamfara, Dauda Lawal, mengonfirmasi bahwa sejumlah orang bersenjata telah menyergap aparat keamanan di negara bagian barat laut Nigeria tersebut dan menewaskan setidaknya delapan orang.
Serangan itu terjadi pada hari Kamis di jalan raya Gusau-Funtua yang terletak di kawasan Tsafe, Zamfara. Dalam pernyataannya di Facebook, Lawal menyebutkan korban terdiri dari lima perwira polisi dan tiga anggota kelompok paramiliter lokal yang biasa berkerja sama dengan kepolisian.
Tidak ada kelompok yang segera mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan ini.
Serangan-serangan semacam ini kerap terjadi di kawasan utara Nigeria, di mana kerap terjadi bentrok antara peternak lokal dan petani akibat persaingan memperoleh akses terhadap lahan serta air. Para petani menuduh para peternak, yang kebanyakan berasal dari etnis Fulani, menggembalakan ternak mereka di lahan pertanian dan merusak hasil panen.
Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menculik penduduk untuk meminta tebusan di Nigeria barat laut, khususnya di negara bagian Zamfara.
“Kami berdoa kepada Tuhan agar mengakhiri masalah keamanan ini di negara bagian Zamfara dan Nigeria,” tulis Lawal di Facebook.
Seorang penduduk Gusau, Buhari Morki, mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pelaku bersenjata tersebut telah menunggu di semak-semak sepanjang jalan yang biasa dijadikan rute patroli oleh aparat penegak hukum.
“Para bandit tersebut sedang bergerak menuju sebuah komunitas di kawasan itu ketika mereka melihat patroli,” ujar Moriki.
Di sisi lain, Nigeria juga tengah berjuang menahan laju pemberontak Boko Haram di wilayah timur laut. Menurut data PBB, konflik di sana telah menewaskan sekitar 35.000 warga sipil dan mengakibatkan lebih dari 2 juta orang mengungsi.