Para ahli perdagangan ungkap kekhawatiran atas kesepakatan yang mengaitkan kontrol ekspor dengan pembayaran moneter.
Nvidia dan AMD dikabarkan setuju untuk memberikan sebagian pendapatan dari penjualan chip di China kepada pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan guna memperoleh izin ekspor produk mereka, menurut media AS.
Berdasarkan perjanjian dengan pemerintahan Donald Trump, Nvidia akan membagikan 15% pendapatan dari penjualan chip AI H20, sementara AMD membayar persentase yang sama dari pendapatan chip MI308, seperti dilaporkan beberapa media pada Minggu.
Kesepakatan tak biasa ini, yang belum pernah ada sebelumnya, muncul setelah pemerintahan Trump bulan lalu setuju mencabut larangan penjualan chip H20 Nvidia ke China.
Financial Times, yang pertama kali memberitakan hal ini, menyebutkan bahwa pemerintah Trump belum memutuskan bagaimana menggunakan pendapatan yang terkumpul.
AMD tidak menanggapi permintaan komentar.
Nvidia tidak mengonfirmasi atau membantah kesepakatan tersebut, tetapi menyatakan bahwa mereka mematuhi aturan pemerintah AS dalam berbisnis di pasar luar negeri.
"Meski belum mengirim H20 ke China selama berbulan-bulan, kami berharap aturan kontrol ekspor memungkinkan AS bersaing di China dan secara global," ujar juru bicara perusahaan.
"AS tidak bisa mengulangi kegagalan 5G dan kehilangan kepemimpinan telekomunikasi. Teknologi AI AS bisa menjadi standar dunia jika kita berlomba."
Setelah laporan ini dikonfirmasi oleh The New York Times, Bloomberg, The Wall Street Journal, dan BBC, para ahli perdagangan menyuarakan kekhawatiran atas implikasi mengaitkan kontrol teknologi sensitif dengan pembayaran uang.
Christopher Padilla, mantan kepala Administrasi Perdagangan Internasional di Departemen Perdagangan AS, menyebut kesepakatan ini "mencengangkan."
"Jika pemerintahan Trump membiarkan perusahaan membeli jalan melewati kontrol ekspor yang dibuat untuk melindungi keamanan nasional AS, kita berada di wilayah yang sangat berbahaya," tulis Padilla di LinkedIn.
"Campuran antara suap dan pemerasan yang jelas belum pernah ada dan mungkin ilegal."
Peter Harrell, rekan non-residen di Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan kesepakatan ini menciptakan preseden yang mengkhawatirkan.
"China juga akan bayar mahal untuk F35 dan teknologi militer AS canggih," tulis Harrell di X.
"Terlepas dari apakah Anda setuju Nvidia boleh jual H20 di China, memungut biaya sebagai ganti pelonggaran kontrol ekspor keamanan nasional adalah preseden yang buruk."