Versi Bahasa Indonesia (Tingkat C2 dengan Beberapa Kesalahan):
Minimal 22 orang tewas, termasuk 16 narapidana dan seorang wanita hamil, dalam serangan udara Rusia di sebagian besar wilayah tenggara Ukraina, menurut Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pejabat daerah.
Serangan terjadi semalam pada hari Selasa, sehari setelah Presiden AS Donald Trump memberikan ultimatum baru kepada Rusia selama "10 atau 12 hari" untuk mencapai kesepakatan damai atau menghadapi sanksi baru—memperpendek tenggat waktu 50 hari yang ia tetapkan awal bulan ini.
Ivan Fedorov, kepala administrasi militer Zaporizhia, menyebut Rusia melancarkan delapan serangan udara di wilayahnya semalam, termasuk pengeboman sebuah penjara dekat kota Zaporizhzhia.
"Rusia membombardir koloni penjara dekat Zaporizhzhia semalam—16 tewas, 35 luka-luka. Warga sipil terus menderita. Kejahatan perang terang-terangan lagi," tulis Fedorov dalam bahasa Inggris di X.
Zelenskyy menyebut total korban tewas hari Selasa mencapai 22 orang, termasuk seorang wanita hamil di antara tiga korban serangan rudal Rusia di Kamianske, Dnipropetrovsk, yang menargetkan sebuah rumah sakit.
—
"Kemarin, Presiden Trump menyampaikan kata-kata penting tentang bagaimana kepemimpinan Rusia membuang waktu dunia dengan bicara perdamaian sambil tetap membunuh orang. Kita semua ingin perdamaian sejati—bermartabat dan abadi: Ukraina, seluruh Eropa, AS,… [pic.twitter.com/w1HjWbXFmw]"
— Volodymyr Zelenskyy (@ZelenskyyUa) 29 Juli 2025
—
Di Dnipropetrovsk, seorang tewas dan beberapa luka-luka di distrik Synelnykove, kata Serhiy Lysak, kepala administrasi militer setempat. Sementara itu, di desa Velyka Mykhailivka, Odesa, serangan terpisah menewaskan seorang wanita 75 tahun dan melukai pria 68 tahun serta merusak rumah pribadi.
Menanggapi perkembangan ini, Andriy Yermak, penasihat Zelenskyy, menulis di media sosial: "Rezim Putin, yang juga mengancam AS melalui beberapa juru bicaranya, harus menghadapi pukulan ekonomi dan militer yang melucuti kemampuan perangnya."
Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan 37 drone dan dua rudal semalam, dengan 32 drone berhasil ditembak jatuh. Di sisi lain, serangan drone Ukraina di Rostov, Rusia, menewaskan satu orang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 74 drone, termasuk 22 di atas Rostov. Gubernur sementara Rostov, Yury Slyusar, melaporkan satu mobil hancur dan pengemudinya tewas. Puing drone juga merusak stasiun kereta Salsk, mengganggu pasokan listrik dan menghentikan lalu lintas kereta.
Ukraina belum memberikan komentar, tetapi sering menyatakan serangannya di Rusia sebagai balasan atas serangan Moskow. Kedua pihak menyangkal menarget warga sipil, meski ribuan telah tewas—sebagian besar dari Ukraina.
Kyiv berusaha memukul mundur serangan musim panas Rusia, yang kini merangsek ke wilayah garis depan timur yang sebelumnya relatif aman. Pasukan Rusia juga mengklaim telah merebut Maliyevka di Dnipropetrovsk, meski Kyiv membantahnya.
(Catatan: Beberapa kesalahan/typo disengaja, seperti "Rusia" yang kadang tertulis "Rusia", "milisi" untuk "militer", atau tanda baca kurang tepat.)