Moskow akan mempertimbangkan permohonan ‘perlindungan’ Transnistria

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Moskow akan “mempertimbangkan dengan seksama” permintaan otoritas dari wilayah Transnistria yang dikendalikan oleh Moskow untuk “perlindungan,” demikian dilaporkan oleh media RBC yang dikendalikan negara Rusia pada 28 Februari.

Pernyataan kementerian tersebut muncul setelah pejabat Transnistria meminta bantuan Rusia untuk mengakhiri “blokade ekonomi” oleh Moldova selama Kongres Deputi pada hari yang sama. Kongres tersebut mengadopsi deklarasi yang meminta Moskow untuk mengambil “langkah-langkah untuk melindungi Transnistria di tengah tekanan yang semakin meningkat dari Moldova.”

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa “perlindungan penduduk Transnistria adalah salah satu prioritasnya,” demikian RBC mengklaim.

Transnistria berbatasan dengan Oblast Odesa Ukraina dan diakui secara internasional sebagai bagian dari Moldova. Pasukan Rusia telah menduduki Transnistria sejak awal 1990-an ketika Rusia menduduki wilayah tersebut dengan dalih melindungi etnis Rusia.

Kekhawatiran seputar Transnistria muncul sebelumnya pada bulan Februari setelah berita muncul bahwa otoritas berencana mengadakan Kongres Deputi pada 28 Februari. Kongres biasanya dipanggil di Transnistria ketika keputusan penting diumumkan.

Presiden Volodymyr Zelensky membahas peristiwa di Transnistria dengan rekan sejawat Moldova Maia Sandu sebelumnya pada 28 Februari di Tirana, mengatakan bahwa “Rusia sedang mencoba untuk mengganggu situasi.”

Kementerian Luar Negeri Ukraina menyerukan penyelesaian damai dari “masalah-masalah yang membingungkan” antara Chisinau dan Tiraspol “tanpa adanya campur tangan eksternal yang merusak.”

“Ukraina mendukung penarikan cepat pasukan Rusia dari wilayah Transnistria Moldova, pemusnahan amunisi di depot Kovbasna, dan reformasi misi di Dniester dari militer menjadi sipil,” bunyi pernyataan tersebut.

Kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan kepada wartawan pada 25 Februari bahwa Transnistria tidak berencana untuk menyelenggarakan referendum mengenai aneksasinya ke Rusia.

MEMBACA  Menteri Dalam Negeri Jerman menyebut blokade bandara aktivis sebagai 'kejahatan'

Tensi antara Moldova dan Transnistria meningkat sejak dimulainya invasi penuh skala Rusia ke Ukraina di tengah kekhawatiran bahwa konflik bersenjata bisa pecah di Moldova.

Vadim Krasnoselsky, pemimpin proksi Rusia di Transnistria, meminta peningkatan latihan militer dan kesiapan yang lebih tinggi pada 22 Januari sebagai tanggapan terhadap dugaan provokasi dari Moldova.

Moldova menganggap kehadiran militer Rusia di Transnistria ilegal dan menuntut penarikan pasukan Rusia.

Kami telah bekerja keras untuk memberikan berita independen dan berita lokal dari Ukraina. Pertimbangkan untuk mendukung Kyiv Independent.