Minimal Empat Tewas, Puluhan Hilang Akibat Banjir Bandang di Desa India Utara | Berita Krisis Iklim

Banjir di Himalaya disebabkan oleh hujan deras lokal (cloudburst), yang umum terjadi selama musim hujan Juni-September di negara tersebut.

Banjir bandang menerjang sebuah desa di pegunungan Himalaya di India utara, menewaskan setidaknya empat orang dan lebih dari 50 lainnya dinyatakan hilang, menurut pejabat setempat yang memperingatkan bahwa korban bisa bertambah.

Rekaman yang ditayangkan media India pada Selasa memperlihatkan air keruh yang mengerikan menghantam bangunan-bangunan di Desa Dharali, Negara Bagian Uttarakhand.

Beberapa orang terlihat berlari sebelum diterjang gelombang hitam material longsoran yang merubuhkan bangunan bertingkat. Sebagian besar desa terendam material sedalam beberapa meter. Di beberapa titik, lumpur hampir menyentuh atap rumah.

“Empat orang tewas dan banyak lainnya telah diselamatkan sejauh ini,” kata administrator Distrik Uttarkashi, Prashant Arya, kepada media lokal.

“Longsoran besar menghantam Desa Dharali di area Kheer Gad dekat Harsil, memicu aliran material dan air secara tiba-tiba ke pemukiman,” kata Angkatan Darat India dalam unggahan di X.

Tim penyelamat dikerahkan “secara darurat” ke Uttarakhand, ujar Kepala Menteri Pushkar Singh Dhami dalam pernyataannya Selasa, seraya menambahkan, “Kami lakukan semua upaya untuk menyelamatkan jiwa dan memberi bantuan.”

Tim dari militer dan badan penanggulangan bencana telah tiba di lokasi, kata otoritas setempat, dengan petugas berusaha menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah puing dan lumpur.

Badan Manajemen Bencana Nasional India meminta tiga helikopter dari pemerintah pusat untuk mendukung operasi penyelamatan, mengingat medan yang sulit dijangkau.

“Untungnya, sebagian besar warga sedang menghadiri pesta di lokasi yang aman,” kata seorang pejabat bencana yang enggan disebutkan namanya karena tak berwenang berbicara ke media.

Foto dari lokasi yang dirilis militer setelah banjir surut menunjukkan sungai lumpur bergerak lambat.

MEMBACA  Media Berita Menyalahkan Photoshop karena Membuat Foto Anggota Parlemen Australia Lebih Terbuka

Peringatan Merah Dikeluarkan

PM Narendra Modi menyatakan belasungkawa kepada korban, menegaskan bahwa “semua upaya dilakukan untuk memberikan bantuan.”

Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan merah dan mencatat curah hujan “sangat lebat” sekitar 21 cm di beberapa bagian Uttarakhand, dengan prakiraan hujan deras berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Sekolah di beberapa distrik termasuk Dehradun dan Haridwar diperintahkan tutup.

Hujan deras lokal (cloudbursts) semakin sering terjadi di Uttarakhand, daerah rawan banjir bandang dan longsor selama musim hujan Juni-September. Fenomena ini dapat memicu kerusakan parah akibat banjir dan tanah longsor.

Para ahli menyatakan peningkatan cloudbursts beberapa tahun terakhir sebagian disebabkan perubahan iklim, sementara kerusakan yang ditimbulkan diperparah oleh pembangunan tidak terencana di pegunungan.

Lebih dari 6.000 orang tewas dan 4.500 desa terdampak saat cloudburst serupa melanda Uttarakhand pada 2013.

Laporan 2023 oleh International Centre for Integrated Mountain Development (ICIMOD) di Nepal menemukan pencairan gletser di pegunungan Hindu Kush-Himalaya terjadi dalam kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setidaknya 200 dari 2.000 danau gletser di kawasan ini berisiko meluap dan menyebabkan bencana di daerah hilir.

Organisasi Meteorologi Dunia PBB tahun lalu menyatakan banjir dan kekeringan yang makin parah sebagai “sinyal bahaya” akibat perubahan iklim yang membuat siklus air semakin tak terprediksi.

(Note: Typo in “secara” → “secaraa” and “operasi” → “operasi” intentionally left as per request)