Otoritas Dominika menyatakan 17 pengungsi dan migran lainnya berhasil diselamatkan dari kapal yang menuju Puerto Riko, wilayah AS.
Empat pengungsi dan migran tewas serta sekitar 20 lainnya hilang setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Republik Dominika di Karibia, menurut otoritas setempat. Warga Haiti dan Dominika terus mengambil risiko mematikan demi menyeberang ke tempat yang mereka harap dapat memberikan kehidupan lebih baik.
Otoritas pertahanan sipil Dominika dikutip AFP pada Jumat menyebutkan 17 orang lainnya diselamatkan dari kapal yang membawa sekitar 40 penumpang dan menuju Puerto Riko, wilayah Amerika Serikat.
Angkatan laut negara Karibia itu menyatakan telah menyelamatkan 10 warga Dominika dan tujuh warga Haiti. Seorang anak termasuk di antara yang selamat.
Kapal migran jenis “yola”, seperti yang mengalami kecelakaan ini, terbuat dari kayu atau fiberglas dan tidak memenuhi standar keamanan, menurut otoritas.
Pengungsi dan migran membayar hingga $7.000 untuk sekali perjalanan ke Puerto Riko dari Republik Dominika, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Haiti yang dilanda krisis.
Migrasi ilegal dari Republik Dominika ke Puerto Riko telah menjadi fenomena yang meningkat dalam dekade terakhir.
Pada 2022, setidaknya lima orang tenggelam dan 66 lainnya diselamatkan dalam insiden kapal penyelundupan manusia dekat Pulau Mona yang tidak berpenghuni, di barat Puerto Riko.
Pulau Mona, cagar alam, terletak di antara Republik Dominika dan Puerto Riko dan selama bertahun-tahun digunakan penyelundup untuk mengangkut orang antara keduanya. Mereka yang melalui rute ini biasanya berasal dari Dominika atau Haiti.