Seorang pejabat militer menyampaikan kepada al-Akhbar bahwa “instruksi untuk rencana penanganan situasi darurat termasuk larangan menembak warga Palestina yang mendekati perbatasan.”
Mesir mengancam akan melakukan eskalasi militer sebagai respons terhadap perpindahan massal warga Gaza, demikian disampaikan seorang pejabat militer Mesir kepada media al-Akhbar yang berafiliasi dengan Hezbollah dalam laporan Sabtu.
Tindakan militer potensial Mesir akan mencakup penggandaan jumlah prajurit serta pemindahan persenjataan dan pesawat terbang ke Semenanjung Sinai, dengan sumber tersebut menambahkan bahwa hal ini diharapkan menjadi “bentuk penangkal bagi Tel Aviv.”
Pejabat militer tersebut menyatakan kepada sumber bahwa “panduan untuk rencana mengatasi keadaan darurat meliputi tidak menembak warga Palestina yang mendekati perbatasan, serta menangani masalah tersebut secara eksklusif berdasarkan standar kemanusiaan.”
Sumber itu menambahkan bahwa “perpindahan penduduk ke perbatasan merupakan ancaman langsung bagi keamanan nasional Mesir dan memerlukan situasi militer yang berbeda dari yang ada saat ini.”
Kairo, melalui kontak dengan pejabat AS, juga telah menyampaikan “ketidaksenangannya atas laporan Israel yang berulang mengenai dugaan penggunaan drone untuk menyelundupkan senjata ke Hamas melalui Mesir,” demikian dikutip oleh al-Akhbar.
Mesir Sebut Pengungsian Warga Palestina dari Kota Gaza sebagai ‘Garis Merah’
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyampaikan kepada CNN bulan lalu bahwa setiap perpindahan massal warga Palestina dari Gaza merupakan “garis merah”.
“Kami tidak akan menerimanya, tidak akan berpartisipasi di dalamnya, dan tidak akan mengizinkannya terjadi,” tambahnya dalam wawancara tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Kairo bekerja melalui “berbagai saluran, dengan satu tujuan, untuk meringankan beban dan penderitaan warga Palestina.”
Reuters turut menyumbang bagi laporan ini.