Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, telah menyerukan negara-negara anggota G7 dan Uni Eropa untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan pasokan barang dual-use ke Rusia.
Sumber: Kuleba dalam konferensi pers bersama dengan rekan sejawatnya dari Prancis, Stéphane Séjourné; European Pravda
“Terdapat keluhan yang lebih sedikit terhadap Prancis dalam masalah ini, tetapi saya ingin memanfaatkan kesempatan ini dan meminta semua negara anggota kelompok G7 dan Uni Eropa untuk akhirnya mendengarkan Ukraina dan mengambil tindakan tegas untuk memblokir pasokan barang ke Rusia yang mengandung komponen-komponen ini,” ujar Kuleba.
Menurut Dmytro Kuleba, Federasi Rusia menggunakan mesin cuci, microwave, dan peralatan rumah tangga lainnya bukan untuk mencuci pakaian atau memasak makanan, tetapi untuk mengekstrak suku cadang individu dari mereka yang kemudian disematkan pada rudal mereka untuk membunuh warga Ukraina.
“Kami secara rutin memberikan daftar komponen yang kami temukan pada rudal-rudal Rusia yang jatuh kepada mitra-mitra kami. Dan saya ingin menekankan bahwa kami telah berkali-kali meminta mereka untuk mengambil langkah-langkah untuk memblokir pasokan,” tutup Kuleba.
Latar Belakang:
Sebelumnya, dilaporkan bahwa menteri luar negeri Ukraina dan Prancis mengadakan pembicaraan bilateral yang didedikasikan untuk bantuan dan kerjasama pertahanan, serta akses Ukraina ke UE dan NATO, serta membawa Federasi Rusia ke pengadilan selama kunjungan terakhir ke Kiev pada tanggal 13 Januari.
Stéphane Séjourné, Menteri Luar Negeri Prancis yang baru, tiba di Kiev pada pagi hari tanggal 13 Januari. Ini adalah kunjungan luar negeri pertama Menteri dalam jabatannya ini.
Pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan penunjukan Perdana Menteri baru, Gabriel Attal, menyusul pengunduran diri pendahulunya, Élisabeth Borne. Attal adalah orang termuda yang menduduki posisi ini, dan ia berasal dari kota Odesa di Ukraina, dari pihak ibunya.
Dukung UP atau menjadi patron kami!