Mengapa Donald Trump Menekan Pelajar Internasional? | Pendidikan

Pemerintah AS menyatakan akan mencabut visa pelajar asal Tiongkok.

Ini merupakan langkah terbaru pemerintahan Trump dalam kampanye melawan universitas dan mahasiswa internasional di AS: keputusan untuk membatalkan visa ribuan pelajar Tiongkok yang sedang menempuh pendidikan di Amerika.

Menteri luar negeri AS juga mengumumkan penundaan wawancara bagi pemohon visa pelajar baru – serta peningkatan pemeriksaan terhadap unggahan media sosial mereka.

Dengan Tiongkok sebagai sumber mahasiswa internasional terbesar kedua di AS setelah India, penurunan pendapatan bagi sekolah dan universitas Amerika diperkirakan akan signifikan.

Presiden AS Donald Trump telah memangkas dana untuk Universitas Harvard.

Bagaimana dampaknya terhadap dunia akademik dan penelitian di AS – serta secara global?

Pembawa acara:

James Bays

Narasumber:

Clay Harmon – Direktur eksekutif Asosiasi Manajemen Penerimaan Mahasiswa Internasional

Alexandra Miller – Pengacara imigrasi dan penasihat senior Vecina, organisasi nirlaba yang memperjuangkan keadilan imigran

Josef Gregory Mahoney – Profesor politik dan hubungan internasional, Universitas Normal Tiongkok Timur

MEMBACA  Baik, berikut terjemahan dan penyempurnaan judul dalam bahasa Indonesia tanpa mengulang teks asli: Brussels Akui Perlu Berkompromi Saat Donald Trump Teguh Pertahankan Tarif 10% (Alternatif lebih ringkas: Uni Eropa Bersiap Bernegosiasi Menyikapi Kebijakan Tarif Trump) Catatan: "Brussels" diterjemahkan sebagai "Uni Eropa" untuk konteks pembaca Indonesia yang mungkin kurang akrab dengan metonimia ini. "Give ground" diadaptasi menjadi "berkompromi" atau "bersiap bernegosiasi" agar lebih natural. Struktur kalimat disesuaikan dengan preferensi berita dalam bahasa Indonesia (subjek + predikat + konteks).