Mediator Pimpinan AS ‘Tercengang’ oleh Krisis Kemanusiaan di Sudan yang Dilanda Perang

AS, Arab Saudi, UAE, dan lain-lain mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk menghentikan pertempuran dan mengizinkan bantuan masuk ke Sudan, termasuk ke daerah-daerah yang dilanda kelaparan.

Para mediator yang dipimpin Amerika Serikat menyatakan mereka “terkejut” dengan situasi kemanusiaan di Sudan yang terus memburuk, di mana perang saudara yang brutal telah memasuki tahun ketiga, dan menyerukan tindakan mendesak oleh pihak-pihak yang berperang untuk melindungi warga sipil.

Para mediator, yang dikenal sebagai Kelompok Aligned for Advancing Lifesaving and Peace in Sudan (ALPS), mencakup AS, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, antara lain.

“Kelompok ALPS dengan mendesak mengulangi bahwa hukum kemanusiaan internasional harus sepenuhnya dihormati. Ini termasuk kewajiban untuk melindungi warga sipil, termasuk personel kemanusiaan, tempat dan aset mereka, serta mengizinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan bagi semua yang membutuhkan,” kata Kelompok ALPS dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Kelompok itu juga mengatakan bahwa mereka terkejut dengan “meningkatnya jumlah orang dalam situasi malnutrisi parah dan kelaparan, serta oleh berbagai macam hambatan akses yang menunda atau menghalangi respons di area-area kunci”.

Ditambahkan bahwa situasi tersebut sangat mendesak di wilayah Darfur Utara dan Kordofan.

“Warga sipil terus membayar harga tertinggi untuk perang ini,” katanya.

Sudan telah dihancurkan oleh kekerasan dan kelaparan sejak Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berperang pada April 2023.

Negara itu pada dasarnya terbelah menjadi dua, dengan tentara menguasai utara, timur, dan tengah Sudan sementara RSF mendominasi hampir seluruh Darfur dan bagian selatan.

Hampir 25 juta orang di Sudan menghadapi kelaparan yang sangat parah, dengan jutaan orang terputus dari bantuan penyelamat nyawa, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

MEMBACA  Di Serbia, Xi Menegaskan Hubungan Dekat dengan Sekutu yang Saling Membagikan Kewaspadaan terhadap AS.

UEA dituduh mendukung RSF, termasuk dengan mengirimkan senjata, suatu hal yang sangat mereka bantah.

Permohonan untuk Sudan ini muncul saat AS menghadapi kritik global atas dukungannya kepada Israel dalam perang genosida di Gaza, yang juga menghadapi kelaparan yang disebabkan oleh Israel.