Sarah Rainsford
Koresponden untuk Eropa Selatan dan Timur, di Kyiv
BBC
Pertunjukan terbaru Kyiv Opera, Patriot, adalah sebuah opera rock yang menampilkan lagu-lagu kebangsaan populer tentang kemerdekaan Ukraina.
Aku tak pernah menyaksikan penonton yang begitu hening.
Saat kredit film 2000 Meter ke Andriivka mulai bergulir, tak seorang pun di bioskop Kyiv itu bergerak. Berondong jagung dan bir mereka sebagian besar tak tersentuh.
Film dokumenter karya Mstyslav Chernov ini adalah film garis depan yang begitu intens, membuat penonton merasa seperti terjebak di parit-parit mengerikan bersama para prajurit. Menontonnya di Ukraina, sebuah negara yang sedang diserang, intensitasnya berlipat ganda.
Pada awal invasi skala penuh Rusia tahun 2022, ketika masyarakat bergerak mempertahankan diri, Ukraina hampir tak punya kapasitas untuk berkesenian. Gedung-gedung kesenian ditutup atau dialihfungsikan, beberapa diserang, dan para seniman menjadi pengungsi atau tentara. Hampir empat tahun kemudian, dunia seni telah kembali—namun segalanya kini telah diresapi oleh perang.
Global Images Ukraine
2000 Meter ke Andriivka telah terpilih sebagai perwakilan Ukraina untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-98.
Perubahan itu menyentakku dalam kunjungan terakhir ke Kyiv. Kusadari tembok-tembok kota dipenuhi oleh dua jenis poster: penggalangan dana untuk pasukan di garis depan—atau film, drama panggung, dan pameran seni tentang perang.
Andriivka bukan satu-satunya film keras yang ditawarkan: ada pula iklan untuk Cuba and Alaska, dokumenter kuat lainnya yang mengikuti dua medik tempur perempuan dengan cara yang berhasil menghadirkan kelucuan, ketakutan, dan tragedi secara bersamaan. Ada pula karya fotografi yang tak kenal kompromi.
Museum Lenin lama, yang kini menjadi Ukrainian House, sedang menggelar retrospeksi besar karya fotografer dokumenter Oleksandr Glyadelov. Terpampang di tiga lantai gedung modernis yang spiral itu, gambar-gambarnya menangkap rentangan perjuangan Ukraina untuk merdeka: 35 tahun upaya melepaskan diri dari cengkeraman Rusia. Di bagian yang dikhususkan untuk tahun 2022 dan seterusnya, ia memajang foto-foto jasad korban di tanah yang disusun menyerupai kuburan.
Beberapa orang yang kubicara di Kyiv menjauhi semua ini. Perang adalah realitas mereka: itulah yang membuat mereka terjaga di malam hari, dengan dentuman senjata pertahanan udara dan peringatan rudal. Itu membanjiri umpan media sosial mereka dan ada dalam kekhawatiran mereka akan nasib teman serta keluarga yang sedang bertempur. Itu adalah hal terakhir yang mereka inginkan lagi, di panggung atau layar. Namun, yang lain jelas-jelas tertarik padanya.
Getty Images
Mstyslav Chernov memenangkan Academy Award 2024 untuk Film Dokumenter Fitur Terbaik untuk filmnya 20 Days in Mariupol.
Andriivka adalah produksi terbaru Chernov setelah filmnya dari Mariupol yang terkepung memenangkan Oscar. Fokusnya kali ini adalah sepetak tanah sepanjang 2 km di Ukraina timur. Para prajurit menyebutnya hutan, meski hanya berupa deretan pohon kerontang yang memisahkan mereka dari posisi Rusia. Misi mereka adalah menyeberanginya dan merebut kembali Andriivka, mengibarkan bendera nasional Ukraina di atas reruntuhannya.
Jadi, para pria di parit itu melesat di antara lubang perlindungan, dipandu oleh prajurit di belakang yang memantau dari drone dan memperingatkan setiap ancaman yang mereka lihat. Mereka mengendalikan pasukan di kehidupan nyata bagaikan dalam permainan komputer, namun wajah mereka kaku, fokus mereka total. Nyawa para prajurit bergantung pada mereka.
Saat film usai, penonton di sekelilingku tampak terpana. "Seseorang yang kukenal ada di film ini, seorang tentara, dan dia gugur," bagikan Yulia, ketika orang-orang akhirnya beringsut keluar ke lobi. Ia mengatakan menontonnya adalah pengalaman yang berat. "Tapi kupikir kita harus melakukannya. Kita tak boleh melupakan mereka."
Seorang pria yang lebih tua secara terbuka mengaku ia menonton film itu sambil menangis. "Beberapa momen sangat, sangat berat," kata Taras. Namun ia yakin film semacam itu diperlukan. "Mungkin orang akan sadar bahwa Ukraina butuh semua bantuan yang mungkin untuk mengakhiri ini," argumen Taras. "Begitu banyak orang telah terbunuh karena kami menolak menjadi apa yang bukan diri kami. Kami bukan orang Rusia."
Sutradara opera rock Petro Kachanov mengatakan bahwa ia ditekan untuk memberikan akhir yang bahagia untuk pertunjukannya, tetapi setelah empat tahun perang, ia menolak demi menghormati pihak militer.
Bukan hanya seni "serius" yang kini mengangkat tema perang. Musikal, bentuk pelarian tertinggi, juga turut serta. Hanya di seberang jalan dari bioskop, kulihat spanduk untuk tawaran terbaru dari Kyiv Opera: Patriot, sebuah opera rock dalam dua babak. "Ini adalah kisah tentang siapapun di antara kita," jelas sang sutradara, sebuah kisah yang membawa sang pahlawan dalam sebuah perjalanan melalui sejarah baru Ukraina—dari revolusi hingga perang.
Semua lagunya adalah lagu kebangsaan yang sangat populer tentang kemerdekaan Ukraina, sehingga penonton pada malam perdana bersorak-sorai, terkadang terdorong untuk berdiri. Ada sorakan untuk polisi di panggung yang mengenakan baju gembul melakukan gerakan pinggul, dan wanita dalam triko dan celana ketat yang merobek-robek potret Vladimir Putin. Semuanya sangat jauh berbeda dari film-film yang ditonton dalam keheningan di seberang jalan.
Tetapi sutradara Petro Kachanov memberitahuku bahwa bahkan teater musikal kini memiliki misi. "Kami harus melakukan segalanya untuk mendemonstrasikan bahwa Rusia adalah musuh abadi kami," katanya terus terang. "Orang-orang Rusia bukan saudara kami. Mereka membunuh orang-orang kami. Mereka ingin mengambil kebebasan kami dan kami harus mengatakannya."
Timnya telah mendesaknya untuk memberikan akhir yang bahagia bagi pertunjukan itu untuk publik yang telah lelah setelah empat tahun perang terbuka, tetapi ia menolak. "Pementasan ini adalah penghormatan bagi mereka yang gugur dalam perang ini," katanya kepadaku. "Dan kami tidak bisa memikirkan kenyamanan kami sendiri ketika putra-putra terbaik Ukraina sedang sekarat."
Dalam opera rock Patriot, seorang performer merobek foto presiden Rusia Vladimir Putin.
Etos yang sama mendorong "ledakan" dokumenter saat ini. Sejak Februari 2022, saluran berita televisi di Ukraina mengikuti garis resmi dan menceritakan kisah-kisah yang menenangkan demi nama persatuan. Tetapi pembuat film independen memperbesar kesulitan yang ada. "Orang-orang yang ingin tahu kebenaran, mereka pergi ke bioskop," kata ahli film Olha Birzul dengan blak-blakan.
Ia mengatakan peran itu "lahir di Maidan", istilah untuk protes massal pada 2014 yang akhirnya menggulingkan presiden yang pro-Rusia dari kekuasaan. Ketika kerumunan kemudian menduduki alun-alun utama Kyiv, mereka yang bisa memfilmkan mulai merekam segalanya. "Jadi ketika invasi skala penuh terjadi, mereka sudah siap."
Pada akhirnya, film-film yang mereka produksi hari ini adalah kisah-kisah heroik: musuh dan tujuannya jelas. Namun mereka juga menyingkapkan realitas perang yang paling keras dan biaya sesungguhnya darinya. Suami Olha sendiri tewas dalam pertempuran pada tahun 2022 dan, baginya, film-film semacam itu adalah cara untuk mencatat pengorbanan orang Ukraina dan menghormati ingatan mereka. "Itu adalah suatu bentuk keadilan," katanya.
"Kami sangat ingin menonton film lain – mungkin beberapa komedi atau drama," ungkap salah seorang penonton film, Natalia, saat keluar dari pemutaran Cuba and Alaska. "Tentu saja aku tidak ingin menonton film-film ini, tetapi aku harus, seperti orang lain. Karena itu adalah sejarah kami dan itu adalah kenyataan hari ini kami."
Pelaporan tambahan oleh Mariana Matveichuk dan Anastasia Levchenko.