Mantan Pengamat IDF yang Pernah Diculik Desak Publik untuk ‘Lakukan Segalanya’ Bebaskan Sandera

Mantan pengamat IDF yang pernah diculik mendesak kesepakatan untuk membawa pulang sisa sandera setelah pembicaraan gencatan senjata berakhir.

Setelah negosiasi gencatan senjata dan sandera dengan Hamas kembali mandek, mantan sandera menyerukan kepada pemerintah Israel agar membawa pulang seluruh sandera dalam pernyataan pada hari Jumat.

Negosiator Israel dan AS meninggalkan Doha pada Kamis setelah Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff menuduh Hamas tidak ingin mencapai gencatan senjata.

Mantan sandera Hamas berbicara tentang perkembangan ini pada Jumat dalam sebuah pernyataan, dan mendesak agar pembicaraan dilanjutkan.

“Sudah enam bulan sejak aku pulang. Kau tahu berapa banyak yg bisa dilakukan dalam enam bulan?” kata mantan sandera Daniella Gilboa. “Aku tak pernah membayangkan betapa banyak hidup yg bisa dijalani dalam setengah tahun. Tapi aku juga tahu bagaimana rasanya duduk selama enam bulan dan terasa seperti seribu masa—tak tahu apa yg kau lakukan dgn hidupmu, bertanya-tanya apa ada yg masih ingatmu, atau adakah yg berusaha membebaskanmu.

Menyakitkan utk mengatakannya lagi, tapi mereka harus dibawa pulang. Aku tahu persis bagaimana rasanya berada di sana. Setiap hari terasa tiga kali lebih lama. Tak tertahankan. Mereka harus pulang sekarang.”

Kepala Staf IDF Herzi Halevi bertemu dengan mantan pengamat IDF yg dibebaskan, Naama Levy, Agam Berger, Liri Albag, dan Karina Ariev pada 14 Februari 2025. (kredit: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)

Mantan pengamat IDF yang diculik desak kesepakatan sandera

Mantan sandera Liri Albag berkata ia berdoa untuk mereka “yg masih menunggu utk pulang.”

“182 hari telah berlalu sejak aku pulang. Setengah tahun sejak kesepakatan terakhir, dan masih, 50 sandera menunggu, sperti aku dulu, agar kesepakatan itu terwujud,” kata Albag.

MEMBACA  Berita Baik dan Buruk untuk Mimpi Terbesar Astronom

“Aku memohon—kini ada kabar dan laporan kesepakatan itu gagal, aku memohon: Lakukan segalanya. Berjuanglah. Kami, para sandera, tak bisa kembali ke hidup normal sampai semua orang pulang.”

Mantan sandera Karina Ariev mendesak publik utk terus berjuang demi pembebasan sandera yg tersisa.
“Hari ini genap enam bulan sejak aku pulang dan aku masih tak sepenuhnya paham di mana aku, dan di mana sandera lain masih berada. Mereka masih di sana. Prajurit masih berjuang.

“Aku meminta—tolong, jangan lupakan. Mari terus berjuang sampai setiap satu dari mereka pulang.”

Mantan sandera Naama Levy berkata semua sandera berhak mendapat kesempatan bersatu kembali dengan keluarga.

“Hari ini genap enam bulan aku pulang. Tak terpercaya sudah setahun sejak hari terbahagia dalam hidupku dan keluargaku setelah 477 hari dalam tawanan Hamas,” ujarnya.

“Dan kini, sekali lagi, kami dengar kesepakatan itu runtuh. Tak terbayangkan 50 sandera masih di Gaza, masih menunggu bersatu dengan keluarga. Masih di bawah tanah. Tanpa hak. Tanpa kebebasan.

Semua harus dilakukan utk membawa mereka pulang. Mereka juga berhak atas hari mereka. Mereka harus pulang sekarang.”