Sebuah mantan pejabat tinggi Mossad mengungkapkan kepada BBC bagaimana teknologi dan inovasi memainkan peran krusial bagi Israel dalam perang 12 hari melawan Iran.
Dalam wawancara dengan koresponden khusus BBC Persia, Kasra Naji, mantan wakil kepala agen intelijen Israel, Rami Igra, menyatakan bahwa inovasi, teknologi, dan “sistem pemandu yang sangat canggih” berperan penting dalam pembunuhan para komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Dalam serangan awal pada 13 Juni, Israel menewaskan tokoh-tokoh militer terkemuka Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Kepala Staf IRGC, dan pimpinan divisi rudal serta dirgantara IRGC, serta sejumlah ilmuwan nuklir.
Iran menyalahkan aksi ini pada operatif Mossad yang bekerja di dalam negri.
Igra mengaku tidak terkesan dengan pembunuhan tersebut: “Itu tidak mengubah fakta bahwa di balik petinggi itu, ada seluruh pasukan dan ujung-ujungnya orang bisa diganti.”