Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Alejandro Gil dalam kasus paling menonjol melawan mantan pejabat tinggi di Kuba dalam beberapa dekade terakhir.
Diterbitkan Pada 9 Des 20259 Des 2025
Klik untuk membagikan di media sosial
share2
Mahkamah Agung Kuba telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada mantan Menteri Ekonomi Alejandro Gil atas tuduhan spionase setelah persidangan tertutup, dalam salah satu kasus paling sensasional di negara itu dalam puluhan tahun.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, Tribunal Popular Tertinggi menyatakan Gil juga menerima hukuman penjara kedua yang berjalan bersamaan selama 20 tahun atas dakwaan korupsi.
Rekomendasi Cerita
list of 4 itemsend of list
Tuduhan-tuduhan tersebut mencakup penyuapan, pemalsuan dokumen, dan penggelapan pajak.
Gil, yang menjabat sebagai menteri ekonomi dari 2018 hingga 2024, pernah menjadi kepercayaan dekat Presiden Miguel Diaz-Canel.
Politisi berusia 61 tahun itu diberhentikan pada Februari 2024 dan tidak terlihat atau terdengar kabarnya hingga persidangan berlangsung.
Pengadilan tidak memberikan rincian mengenai apa yang sebenarnya dilakukan mantan menteri tersebut atau untuk siapa dia memata-matai.
Pengadilan menyatakan Gil terlibat dalam “tindakan korup dan penipuan” serta menyalahgunakan kewenangan jabatannya “untuk mendapatkan keuntungan pribadi”. Dinyatakan juga bahwa dia menerima uang dari perusahaan asing dan menyuap pejabat publik lain untuk melegalkan perolehan aset.
“Dia gagal mengikuti prosedur kerja terkait informasi resmi rahasia yang ditanganinya, dia mencurinya, merusaknya, dan akhirnya menyediakannya untuk musuh,” tambah pernyataan itu.
Gil berhak mengajukan banding atas vonis tersebut dalam waktu 10 hari.
Kasus mantan menteri ini merupakan yang paling terkenal di antara pejabat yang jatuh dari jabatannya sejak 2009, ketika Wakil Presiden Carlos Lage dan Menteri Luar Negeri Felipe Perez Roque kala itu diberhentikan.
Kasus mereka melibatkan kebocoran informasi sensitif, meskipun tidak dihukum penjara.
Gil merupakan wajah publik dari reformasi moneter dan keuangan pada 2021 di Kuba, termasuk upaya menyatukan sistem mata uang negara itu. Namun Kuba, yang telah terdampak krisis ekonomi dan kelangkaan sejumlah produk, mengalami spiral inflasi yang tajam.