Mantan ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, didakwa melakukan penipuan dalam penyelidikan penyalahgunaan dana UE, menurut Kantor Jaksa Penuntut Publik Eropa (EPPO).
EPPO menyatakan penggeledahan dilakukan pada hari Selasa di College of Europe di Bruges, Belgia, yang dikepalai oleh Mogherini, serta di European External Action Service (EEAS) di Brussel—kantor yang ia pimpin selama lima tahun sebagai diplomat tertinggi blok tersebut.
Penyelidikan ini terkait pelatihan yang didanai UE untuk diplomat yunior, seperti diungkapkan EPPO.
Selain Mogherini, seorang staf senior College of Europe dan seorang pejabat tinggi Komisi Eropa juga ditahan, tambah kantor jaksa penuntut itu.
Menurut EPPO, ketiganya telah secara resmi diberitahu mengenai tuduhan terhadap mereka: “akusasi terkait penipuan pengadaan dan korupsi, konflik kepentingan, serta pelanggaran kerahasiaan jabatan.”
Mereka kemudian dibebaskan karena tidak dianggap berisiko melarikan diri; rumah mereka juga digeledah.
Berdasarkan hukum Belgia, seseorang dapat ditahan lalu dibebaskan tanpa tuduhan formal, sementara statusnya tetap sebagai tersangka.
EPPO menyatakan penyelidikan berfokus pada tender yang diberikan EEAS kepada College of Europe pada periode 2021-2022.
Ditambahkan pula terdapat “kecurigaan kuat” adanya praktik nepotisme terkait tender untuk kursus pelatihan selama sembilan bulan bagi diplomat yunior tersebut.
EPPO, yang menyelidiki dugaan kejahatan terhadap kepentingan finansial UE, tidak merilis nama-nama individu yang ditahan, namun menyatakan kekebalan beberapa tersangka telah dicabut dalam penyelidikan ini.
College of Europe merupakan institusi independen yang dihadiri oleh calon pegawai negeri UE. Lembaga ini terkait erat dan sebagian didanai oleh Uni Eropa.