Di sebuah padang rumput di Argentina, makhluk “tidak biasa” bersuara dalam kegelapan. Lagu kecil hewan itu tidak terdengar oleh manusia, namun tetap menarik perhatian para ilmuwan yang sedang berkunjung.
Lucas Rubio melihat belalang yang tidak dikenal di sebuah padang rumput di Provinsi Buenos Aires pada tahun 2023 dan menangkapnya, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 11 April dalam jurnal berpeer review Zootaxa.
Sementara para peneliti masih mempelajari serangga “tidak biasa” itu, ia berhasil melarikan diri dari sangkar dan menghilang di apartemen salah satu anggota tim, demikian hasil studi tersebut.
Namun, kegagalan tersebut hanya sementara.
Para peneliti menemukan dua serangga yang mirip pada bulan Februari 2024 dan akhirnya dapat mengonfirmasi kecurigaan mereka. Mereka telah menemukan spesies baru: Conocephalus tuyu, atau belalang katydid padang Tuyú.
Katydid, kadang disebut sebagai belalang semak, berhubungan erat dengan belalang dan belalang sembah.
Belalang katydid padang Tuyú adalah “sangat kecil,” tubuh mereka memiliki panjang sekitar setengah inci, demikian hasil studi tersebut. Mereka “sebagian besar berwarna hijau” dengan “garis cokelat kemerahan” di punggung mereka.
Foto-foto yang dibagikan oleh Rubio di platform sains warga iNaturalist menunjukkan spesies baru ini. Serangga ini memiliki mata merah muda yang menonjol dan tampak menyatu dengan lingkungannya.
Belalang katydid padang Tuyú memiliki lagu panggilan ultrasonik yang tidak terdengar oleh manusia, demikian hasil studi tersebut. Lagu-lagu malam ini dapat berlangsung beberapa menit dan terjadi pada rentang frekuensi ultrasonik yang “luas secara luar biasa.”
Para peneliti menggambarkan spesies baru ini sebagai sulit ditemui dan “tidak mencolok.” Mereka menemukannya di “padang rumput dan padang rumput di atau dekat dengan bukit pasir di sepanjang pantai Atlantik” di Argentina.
Spesies baru ini dinamai berdasarkan wilayah Tuyú di mana ia ditemukan dan, sejauh ini, satu-satunya area di mana ia ditemukan, demikian hasil studi tersebut.
Wilayah Tuyú berada di Provinsi Buenos Aires dan sekitar 300 mil di sebelah tenggara Buenos Aires.
Spesies baru ini diidentifikasi berdasarkan warnanya, bentuk tubuh, lagu, genitalia, dan fitur fisik lainnya yang halus, demikian hasil studi tersebut. Para peneliti tidak menyediakan analisis DNA dari spesies baru tersebut.
Tim penelitian termasuk Lucas Rubio dan Holger Braun.